Wahid Foundation Berkunjung ke Sampang Bawa Program SIAP SIAGA

Wahid Foundation
Wahid Foundation ditemui BPBD dan FPRB saat berkunjung ke Sampang, Kamis, 17 Maret 2022. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Wahid Foundation (WF) mengunjungi Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang. Kunjungan tersebut bertempat di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jalan Kusuma Bangsa, pada Kamis (17/3).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling bertukar informasi dan berencana akan melakukan pemetaan daerah untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Program SIAP SIAGA digadang-gadang sebagai penguatan ketahanan desa di Sampang dalam rangka pemulihan ekonomi.

banner auto

Melalui pertemuan itu, Wahid Foundation berkomitmen akan melakukan sinergitas pemetaan wilayah pemulihan ekonomi di beberapa desa di Sampang.

“Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang kecil, buruh tani, dan pemilik toko di tingkat desa untuk memulai kembali mata pencaharian normal mereka pasca Covid-19,” ujar Tim Project Officer Program SIAP SIAGA Wahid Foundatiom, Anis Fahrotul Fuadah.

Berdasarkan Dasboard Covid-19, kata Anis, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang masuk dalam daftar kasus Covid-19 periode Juni-Juli 2021. Hingga saat ini ada sebanyak 399.009 kasus dengan tingkat kematian 7,44 persen dan tingkat vaksinasi dosis kedua baru mencapai 44 persen.

Menurutnya, beberapa desa yang tersebar di sejumlah kabupaten di Jawa Timur merasakan dampaknya. Seperti Kabupaten Sampang dan Banyuwangi.

“Sampang jadi salah satu kabupaten di Jawa Timur yang tinggi sebaran Covid-19, kami merasa data ini sangat penting untuk dilihat. Setalah kami pelajari Sampang memang jadi target kota atau kabupaten yang cocok untuk melihat pemetaan ekonomi pasca Covid-19,” ungkapnya.

Baca juga:  Asyik Bermain, Bocah 2 Tahun Terperosok Ke Sumur Bor

Kendati demikian, Wahid Foundation tidak serta-merta melakukan pemetaan kebutuhan daerah tertentu pasca Covid-19. Namun, sambung Anis, sebelumnya sudah dilakuan kajian mendalam terkait program yang akan dijadikan target pemetaan nanti.

“Kami akan melihat dulu, apakah program kami ini cocok untuk daerah tertentu, makanya kami akan melakukan pemetaan dulu bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, konteks wilayahnya seperti apa dan bagaimana isu Covid-19 baik pra, saat atau pasca,” terangnya.

Ia menjelaskan, arah dari program itu adalah bagaimana Wahid Foundation memberikan fasilitas atau pandangan solusi mempercepat pemulihan ekonomi daerah pasca Covid-19. Sasarannya pelaku ekonomi, kemudian memperkuat pengetahuan masyarakat desa terkait Covid-19.

“Terus bagaimana menanggulanginya dan harus berbuat apa untuk mempercepat pemulihan ekonomi setalah pandemi,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Wahid Foundation juga fokus pada kelompok-kelompok minoritas atau rentan, seperti kelompok agama, penyandang disabilitas. Kemudian kelompok lain seperti perempuan yang mungkin dalam program pemerintah belum menjadi prioritas.

“Kami sangat spesifik mengarah ke kelompok rentan itu,” katanya.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang, Asroni mengapresiasi kedatangan Wahid Foundation di Kota Bahari. Pihaknya mengakui untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19, memang perlu dilakukan pemetaan ulang guna mengetahui seberapa jauh stabilitas sektor ekonomi di Sampang.

“Kami akan bicarakan ini bersama pemerintah daerah untuk mendukung jika memberikan dampak baik bagi perekonomian di Sampang setalah Covid-19,” jelasnya.

Baca juga:  Dua Desa di Bangkalan Dapat Program Desa Wisata, DPMD: Tiap Desa Rp 400 Juta

Di sisi lain, kedatangan Wahid Foundation ke Kota Bahari juga disambut baik oleh FPRB Sampang. Menurut Ketua FPRB Moh. Hasan Jailani, langkah yang diambil Wahid Foundation itu tepat dilakukan.

“Kami pikir rencana riset ini sudah berdasarkan kajian-kajian internal mereka. Di sisi lain ini menjadi hal yang menarik lantaran Sampang selama 6 sampai 7 bulan kedepan akan menjadi bagian dari program riset yang dilakukan WF untuk pemetaan desa pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” ujar Tretan Mamak.

Tretan Mamak berharap, hasil dari kajian program SIAP SIAGA itu mampu memberikan solusi terbaik untuk Kabupaten Sampang. “Kami pikir tidak hanya isu ekonomi pasca Covid-19, karena WF juga punya misi perdamaian. Mungkin isu-isu kemanusiaan juga akan menjadi bahan pemetaan disitu,” ucapnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto