Video Hoax Penculikan Anak Kembali Beredar, Kapolres Bangkalan; Masyarakat Tak Perlu Resah

penculikan anak kapolres bangkalan
Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono (Tengah). (Foto: Romi/MID)

maduraindepth.com – Publik kembali diresahkan dengan beredarnya video penculikan anak di Bangkalan. Namun dipastikan, video penculikan anak itu hoax (Berita bohong).

Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono menyampaikan, video hoax melalui pesan WhatsApp tersebut sudah pernah beredar di Bangkalan beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu resah. Karena kabar itu tidak benar.

“Itu kabar hoax, tidak benar,” tuturnya, Selasa (31/1).

Selain dalam bentuk video, kabar tentang penculikan anak juga menyebar ke masyarakat dalam bentuk rekaman suara. Dari hasil penyelidikan polisi, kejadian itu tidak pernah ada.

“Kalau memang ada kasus penculikan, hendaknya segera diinformasikan secara langsung ke Mapolres Bangkalan melalui nomor WhatsApp 081223456110 atau call centre 110,” jelas Wiwit.

Dia menghimbau kepada masyarakat, agar berhati-hati dalam menerima informasi di media sosial. Penyebaran berita hoax tersebut sangat mudah dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Penelusuran maduraindepth.com, video penculikan anak tersebut sudah beredar sejak 2017 lalu. Video itu pernah beredar di media sosial Facebook pada Maret 2017 lalu. Video yang berisi tayangan seorang bocah mengalami luka sayat pada lehernya itu dibagikan dari salah satu akun.

Video itu dilengkapi keterangan video terjadi di Desa Manoan, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Agar orang percaya penganiayaan terhadap bocah korban penculikan itu terjadi di Madura, maka video diberi dubbing atau ditempel audio percakapan dalam Bahasa Madura. (RM/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto