Vaksin Sinovac di Sampang Habis, Dinkes Mikir Ulang Gunakan AstraZeneca dan Moderna

Kepala Dinkes Sampang
Plt. Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Sampang Agus Mulyadi. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Puluhan ribu dosis vaksin Sinovac di Kabupaten Sampang sudah habis. Saat ini stok vaksin hanya tersisa sekitar 4 ribu dosis. Jumlah ini diprediksi juga akan habis dalam hitungan beberapa hari kedepan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten Sampang Agus Mulyadi mengkonfirmasi habisnya stok ribuan dosis vaksin. Menurutnya hal ini karena antusiasme dan kesadaran masyarakat sangat tinggi dibanding awal-awal program vaksinasi digalakkan.

banner auto

“Stok di gudang sudah disalurkan ke beberapa Puskesmas, sisanya ada sekitar kurang lebih 4 ribu atau 5 ribu sasaran, hanya beberapa hari kedepan pasti habis. Dan itu sudah ada di masing-masing Puskesmas tinggal disuntikkan saja,” terang Agus Mulyadi kepada jurnalis maduraindepth.com, Senin (23/8).

Dia menyebut, total keseluruhan vaksin jenis Sinovac yang didroping pemerintah sekitar 100 ribu sasaran. Jumlah ini juga termasuk yang sudah direalisasikan ke masyarakat.

“Itu pun masih mencapai delapan persen dari total target yang ada,” ujarnya.

Masih Mengajukan ke Pemerintah Pusat

Agus mengkonfirmasi, saat ini pemerintah daerah tengah mengusulkan kembali ke pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan pemerintah pusat (Kemenkes RI) untuk ketersediaan vaksin. Sebab ketika di tingkat kabupaten mengalami kekurangan vaksin, maka pemerintah pusat tidak langsung melakukan droping. Oleh karena itu perlu dilakukan pendataan ulang sehingga proses droping segera diselesaikan.

Baca juga:  Bupati dan Lima Kepala Dinas di Bangkalan Ditahan KPK

“Ini salah satu dampak peran pemerintah daerah bersama masyarakat soal pentingnya vaksinasi, akibatnya permintaan masyarakat tinggi untuk melakukan vaksinasi, sehingga stok yang ada terbatas,” ungkapnya.

Dia melaporkan, jumlah dosis vaksin jenis Sinovac yang diajukan sebanyak 35 ribu dosis. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan diterima karena belum didroping.

“Iya kami masih menunggu dari pusat, semoga stok di sana masih juga tersedia. Ketika nanti stok vaksin dari pemerintah pusat ada, maka langsung dilakukan droping ke daerah,” katanya.

Pihaknya di daerah berharap pemerintah pusat bisa segera melakukan droping vaksin. “Kami tidak bisa memastikan untuk minggu ini, tapi kami harapkan untuk segera, karena di Sampang memang sudah kosong stoknya,” ujarnya.

Mikir Ulang Gunakan AstraZeneca dan Moderna
AstraZeneca dan Moderna
Pemerintah Kabupaten Sampang masih mikir ulang menggunakan Vaksin AstraZeneca dan Moderna karena efek samping yang lebih kuat dibanding Sinovac. (FOTO: Ilustrasi)

Stok vaksin Sinovac di Sampang memang sudah habis. Namun Agus juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya kini masih memiliki vaksin AstraZeneca dan Moderna.

Sejauh ini, pihaknya masih melakukan pengkajian terhadap kedua jenis vaksin tersebut (AstraZeneca dan Moderna). Bahkan pihaknya juga harus memikirkan ulang untuk mensosialisasikan akan dampak vaksin tersebut.

Dia bilang, jika nantinya masyarakat ingin divaksin jenis AstraZeneca dan Moderna maka diharuskan untuk mendaftar. Apalagi stok yang dimiliki terbatas dan menimbulkan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang lebih kuat daripada Sinovac, seperti demam dan sebagainya.

Baca juga:  Polemik Pencairan Honor Guru Ngaji di Sampang Harus Vaksin

“Karena KIPI-nya sangat terasa, jangan sampai nantinya ada masyarakat setelah divaksin jenis AstraZeneca dan Moderna, mereka bukan merasa tambah sehat tapi malah sakit,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto