UTM Bangkalan Gelar Seminar Survey dan Pemetaan Radio Elektrifikasi PLN

Bangkalan
Rektor UTM, Dr. Drs. Ec. Muh. Syarif (baju batik) memberikan cenderamata kepada Bob Saril, General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur bertanda acara seremonial dimulai. (Foto: AR/MI)

maduraindepth.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Madura, menggelar seminar hasil kegiatan (ekspose) survey dan pemetaan radio elektrifikasi, Selasa (17/12/2019). Kegiatan ini bekerja sama dengan PLN (Persero) Jawa Timur meliputi 4 kabupaten di Pulau Garam, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Menurut Rektor UTM, Muh Syarif, untuk mencapai 100 persen di pulau Madura perlu melakukan pendekatan secara kultural, sehingga secara emosional mereka akan luluh perlahan.

“Perlu melakukan pemetaan sosial budaya yang di Madura ini, mungkin dengan cara pendekatan budaya bisa terselesaikan,” katanya.

Selain itu, pihaknya berharap dengan adanya data hasil survei yang dilakukan tersebut memberikan manfaat kepada pihak PLN, sehingga pada tahun 2020 mendatang, pulau Madura bisa mencapai 100 persen dalam aliran listrik.

“Semoga dengan adanya kerja sama ini bisa memberikan manfaat untuk mencapai 100 persen aliran listrik,” harapnya.

Sementra itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril menyampaikan, dengan adanya kerja sama antara PLN persero dan UTM ini bisa membantu sosialisasi agar masyarakat yang tidak menggunakan aliran listrik bisa menggunakan.

“Sebab berdasarkan data yang kami pegang di pulau madura ini masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan aliran listrik,” ujarnya.

Tercatat dari data yang di Kabupaten Bangkalan mencapai 90,36 persen dari jumlah 233.955 KK, Pamekasan mencapai 80,15 persen dari total 228.559 KK, Sampang 73,34 persen dari jumlah 242.708 KK, sementara Sumenep mencapai 64,42 persen dari jumlah 328.416 KK.

Baca juga:  Berikut Enam Nama Pejabat Bangkalan yang Dicegah ke Luar Negeri

“Kami bekerja sama dengan UTM sebagai lembaga independen dalam melakukan survei rasio elektrifikasi,” kata Bob, sapaan akrabnya, kepada maduraindepth.com.

Menurutnya, dari empat kabupaten di pulau Madura tersebut masih belum bisa mencapai 100 persen dalam pengaliran listrik di setiap pelosok desa. Hal tersebut, kata Bob terkendala oleh perizinan dari masyarakat sekitar.

“Masalah perizinan pemancangan tiang, perizinan aliran listrik dari rumah ke rumah dan pengelolaannya yang kadang sulit membayar dari masyarakat,” katanya.

Untuk pengguna layanan listrik di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tertinggi dibandingkan tiga kabupaten lain. (AR/MH/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto