maduraindepth.com – Berkebutuhan khusus tak jadi penghalang bagi siswa-siswi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Sampang untuk tetap berkarya. Siswa-siswi SLB ini mampu membuat tas cantik dari bahan dasar tali kur.
Kepala SLB Negeri Sampang, Wardatus Sa’adah mengatakan, selama ini para peserta didik sangat antusias dan semangat berkarya. Meski berkebutuhan khusus tak menjadi penghalang bagi para siswa ini untuk menyalurkan kemampuannya membuat tas berbahan dasar tali kur.
“Di SLB ada dua pembelajaran yang diterapkan ke siswa, sepert pelajaran pada umumnya dan keterampilan khusus, salah satunya membuat tas dari bahan tali kur, membuat kue dan karya lainnya,” ucapnya pada maduraindepth.com, Senin (27/11).
Diterangkan, rata-rata yang rajin membuat tas ini merupakan siswa-siswi tuna rungu. Menurut dia, para siswa merasa senang ketika praktek ini selalu diterapkan. Pasalnya, dari sebagian siswa penyandang tuna rungu ini memiliki keterampilan sejak sebelum masuk ke SLB.
“Ada yang sudah pintar sejak masih SD, rata-rata yang bikin kerajinan tas ini siswa tingkat SMA. Kadang kalau belum selesai buat di sekolah mereka akan bawa ke rumah masing-masing untuk dikerjakan lagi,” tuturnya.
Dia mengaku, pelatihan kerajinan ini sudah berlangsung satu tahun dan dirasa sangat bermanfaat untuk menumbuhkan jiwa terampil bagi siswa SLB, serta jadi bekal keterampilan untuk berwirausaha setalah lulus dari sekolah. “Buah karya mereka kini telah banyak laku dibeli kalangan guru di Kabupaten Sampang setelah dipasarkan melalui cara online. Bahkan saat ini masih ada yang pesan tas,” imbuhnya.
Sementara, tas hasil karya siswa itu dibandrol dengan harga mulai Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu. Harga menyesuaikan dengan kualitas tas dan kerumitan serta ukuran tas.
Selama proses mendampingi siswa saat praktek, lanjut dia, hal sulit yang dihadapi para guru adalah soal komunikasi. Pasalnya, dengan keterbatasan siswa mengharuskan para guru tetap sabar dan terus memberikan pemahaman secara perlahan.
Dia menambahkan, kerajinan tas berbahan tali kur buatan siswa SLB ini juga akan diproduksi secara massal. Sebab, sudah banyak masyarakat yang memesan, terutama guru-guru di Sampang.
“Asli kerajinan tangan, jadi untuk satu tas biasanya selesai hanya dalam waktu kurang lebih satu minggu dengan kualitas yang bagus,” pungkasnya. (Alim/*)