maduraindepth.com – Novita Ferianti warga Sokobanah, Sampang Salah satu orang tua siswa SMP Sabilillah melaporkan kejadian pengeroyokan terhadap anaknya ke Polres Sampang. Pengeroyokan terjadi pada kamis, (24/10/2019) lalu di Asrama Putra Sabilillah.
Novita Ferianti mengatakan, dirinya merasa kesal terhadap pihak sekolah lantaran dijanjikan mediasi setelah insiden pengeroyokan yang dialami anakanya. Namun mediasi itu tak kunjung dilakukan.
Karena kesal, dia terpaksa melaporkan kasus pengeroyokan yang dilakukan siswa lain terhadap anaknya ke Polres Sampang, Jumat (1/11/2019)
“Untuk melaporkan, kami masih banyak pertimbangan, ya nunggu i’tikad baiklah, tapi sampai saat ini belum ada,” kata Novita Ferianti.
Berita Terkait: Siswa SMP Sabilillah Dikeroyok Teman Sekelas Sampai Babak Belur
Kedatangannya ke Polres sampang bertujuan agar tidak terjadi kelalaian lagi. Pihaknya juga mengaku tidak langsung diberi kabar oleh pihak sekolah atas pengeroyokan terhadap anaknya.
“Saya pasrahkan ke pihak sekolah karena saya sudah percaya. Tapi pertanyaannya, kemana pihak penanggungjawab waktu kejadian pengeroyokan itu, dan kenapa tidak langsung ngasih ke kabar ke saya”, ungkapnya
Saat dikonfirmasi, Kepala sekolah SMP Sabilillah Mashari membenarkan adanya perkelahian di lembaganya. Peristiwa itu terjadi sepekan yang lalu.
Pihaknya menerima atas tudingan kelalaian yang dilakukannya itu. “Kami mengaku salah jika itu di anggap salah, tapi kalau mediasi kan tidak harus segera,” ungkap Mashari kepada maduraindepth.com. (MI1/MH)