Slamet Junaidi Beberkan Program Prioritas Pembangunan Sampang Terintegrasi dengan BPWS

Slamet Junaidi Program Prioritas Pembangunan
Bupati Slamet Junaidi saat memaparkan program prioritas pembangunan Kabupaten Sampang. (Foto: Prokopim for MI)

maduraindepth.com – Bupati Slamet Junaidi memaparkan program pembangunan yang terintegrasi dalam upaya peningkatan kualitas kinerja dan stabilitas pembangunan menuju Sampang Hebat dan Bermartabat. Hal ini disampaikan saat menghadiri Coffee Morning yang digelar Badan Pelaksana – Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BP-BPWS) di Surabaya, Kamis (24/9).

Orang nomor satu di Sampang itu menyampaikan, ada lima target utama yang berkaitan dengan isu strategis. Mulai dari mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, kemandirian ekonomi daerah dan pedesaan melalui program agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif.

banner auto

Kemudian meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, memperkuat tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik.

Dia juga menjabarkan tentang program prioritas yang telah dirancang. Seperti klaster ekonomi unggulan hingga pengembangan destinasi wisata di Kota Bahari.

“Salah satunya pantai Lon Malang, Hutan Kera Nepa, Waduk Nepa dan Air Terjun Toroan,” urainya.

H. Idi menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019 juga terdapat pengembangan kawasan agropolitan. Misalnya budidaya buah melon dan cabai serta pengembangan ternak sapi.

Selain pengembangan agropolitan, lanjut dia, pembangunan pariwisata baru berupa ekowisata sudah diprogramkan pada tahun 2021. Seperti ekowisata Pulau Mandangin, Mangrove daj Rumah Adat Desa Napo.

Baca juga:  28 Warga Sampang Masih di Timika, Bupati: Mereka Diamankan di Rumah Kerukunan Warga Jawa

“Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya sudah kami siapkan,” ucapnya.

Di samping itu, kata H. Idi, saat ini Pemkab Sampang juga tengah berupaya membangun jalan lintas selatan Madura. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah proses pengadaan tanah yang sedang berlangsung untuk melancarkan arus transportasi.

“Karena kami berencana membangun pariwisata ekowisata Mangrove di Desa Marparan dan usaha ekonomi budidaya tambak udang, kepiting dan rajungan,” katanya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto