maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura melalui juru bicara satuan tugas (Satgas) mengumumkan adanya peningkatan jumlah pasien terinfeksi COVID-19. Dari data peta sebaran yang disampaikan kepada wartawan hari ini, Rabu (9/12) pasien positif COVID-19 bertambah 15 orang.
Bertambahnya pasien itu menyebabkan total positif COVID-19 mencapai 488 orang.
Berikut data penambahan kasus positif COVID-19 Pamekasan :
- Inisial F (11) bernenis kelamin lelaki, Kecamatan Tlanakan.
- Inisial S (52) bernenis kelamin perempuan, Kecamatan Pamekasan.
- Inisial N (22) berjenis kelamin perempuan Kecamatan Pamekasan.
- Inisial F (59) lelaki Kecamatan Pamekasan.
- Inisial M (52) perempuan Kecamatan Pamekasan.
- Inisial D (38) perempuan kecamatan Pamekasan.
- Inisial E (33) perempuan kecamatan Pamekasan.
- Inisial A (39) perempuan Kecamatan Pamekasan.
- Inisial A (37) lelaki Kecamatan Pamekasan.
- Inisial M (12) perempuan Kecamatan Pamekasan.
- Inisial M (38) perempuan Kecamatan Pamekasan.
- Inisial H (38) lelaki Kecamatan Pakong.
- Inisial F (60) perempuan Kecamatan Pademawu.
- Inisial A (23) perempuan Kecamatan Pademawu.
- A (38) perempuan Kecamatan Pademawu.
Sementara pasien yang sembuh dari infeksi COVID-19 sebanyak 4 orang. Dengan demikian, total keseluruhan pasien sembuh berjumlah 357 oramg. sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 5 oranh.
Berikut daftarnya pasien yang sembuh :
- InisialE (10) perempuan Kecamatan Pademawu
- Inisial K (38) perempuan Kecamatan Larangan.
- Inisial H (25) perempuan Kecamatan Larangan.
- Inisial M (37) perempuan Kecamatan Pasean.
Selain itu, pasien suspect sebanyak 1.032. Rinciannya, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 40 orang, meninggal 66 orang dan terbebas dari COVID-19 berjumlah 926 orang.
Sebelumnya, juru bicara Satgas Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengkonfirmasi, hingga saat ini tingginya tingkat penyebaran COVID-19 dikarenakan kurangnya masyarakat setempat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Peningkatan jumlah positif COVID-19 disebabkan peningkatan pergerakan antarmasyarakat, serta penurunan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Sigit kepada wartawan, Selasa (1/12) lalu. (RUK/MH)
Baca tulisan menarik lainnya Umarul Faruk