Sekolah Lapang Pamekasan Dibiayai Melalui DBHCHT

Sekolah lapang tembakau pamekasan
Kegiatan sekolah lapang tembakau di Pakong, Pamekasan beberapa pekan yang lalu. (FOTO: Istimewa)

maduraindepth.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan kualitas tembakau.

Upaya tersebut diantaranya dengan diadakan sekolah lapang tembakau yang memfokuskan pada praktik menanam dan meningkatkan poduktivitas hasil tembakau.

banner auto

Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan Achmad Suaidi mengatakan, sekolah lapang tembakau diperuntukkan bagi 10 kelompok tani (Poktan) yang tersebar di 10 kecamatan sentra penghasil tembakau di seluruh kecamatan di Pamekasan.

Dikatakan, setiap Poktan diisi 25 anggota. Kegiatan yang juga didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) diberikan fasilitas berupa bantuan mesin prajang lengkap dengan gensetnya.

Kemudian lahan seluas setengah hektare untuk masing-masing kelompok untuk dijadikan praktek menanam dan membudidaya tembakau secara baik dengan menggunakan bibit tembakau varietas Prancak 95.

“Aromanya yang khas dan semua pabrikan atau perusahan rokok sangat membutuhkan varietas itu, varietas itu disebar di seluruh kecamatan sentra penghasil tembakau,” ujarnya, Selasa (10/8).

Ia menjelaskan bahwa sekolah lapang tersebut merupakan sarana agar petani tembakau mengetahui kelebihan kelebihan varietas Prancak 95. Sehingga petani tembakau tertarik untuk menggunakannya saat musim tembakau tiba.

“Misal untuk daerah sawah atau tegal atau gunung itu biaya produksinya apa ada perbedaan, nanti kita akan tekankan di situ, akan kita belajar bersama kelompok tani itu sehingga mereka belajar nanti akan tahu apakah mereka bertani tembakau itu menguntungkan atau tidak,” kata Suaidi.

Baca juga:  Pabrik Rokok di Pamekasan Sumbang Pendapatan DBHCHT

Suaidi berharap dengan diadakannya kegiatan sekolah lapang tembakau bagi petani tembakau seberapa besar biaya pokok produksi dari masing-masing pelaksanaan kegiatan.

“Kalau misal satu kelompok tani peserta tiap Sekolah Lapang berjumlah 25 orang, maka secara keseluruhan sudah bisa mengcover paling tidak 250 anggota kelompok tani peserta Sekolah Lapang tembakau se-Pamekasan,” paparnya.

Deketahui, sekolah lapang tembakau sudah terlaksana sejak bulan Juli 2021 lalu dan diakui akan terus dikembangkan semaksimal mungkin agar tercapainya produktivitas tembakau yang terbaik dari Pamekasan. (RUK/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto