Sambut Hari Pahlawan, Bendera 3,2 Kilometer Pecahkan Rekor MURI di Jembatan Suramadu

Hari pahlawan
Pembentangan bendera merah putih di jembatan Suramadu. (FOTO: MID24)

maduraindepth.com – Menyambut hari pahlawan yang diperingati setiap 10 November, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) beserta siswa SMA Kota Surabaya membentangkan bendera merah putih sepanjang 3.219 meter di Jembatan Suramadu, Kamis (10/11). Aksi itu berhasil memecahkan rekor dunia dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI).

Selain membentangkan bendera merah putih, para peserta juga meminum beras kencur secara hybrid di jembatan Suramadu. Acara yang di selenggarakan Pemprov Jatim itu dihadiri sekitar 2 ribu lebih peserta.

Perwakilan MURI, Triyono menyampaikan, bendera terpanjang yang dibentangkan di jembatan Suramadu sesuai dengan yang diajukan. Yaitu 3.219 meter dan meminum beras kencur terbanyak secara hybrid di jembatan Suramadu.

“MURI menetapkan pada acara memperingati hari pahlawan 10 November 2022 di jembatan Suramadu, yang awalnya di ajukan sebagai rekor Indonesia. Namun sesuai marwah museum rekor Indonesia, pembentangan bendera merah putih dengan panjang 3.219 meter dan meminum beras kencur secara hybrid terbanyak di jembatan dinobatkan sebagai rekor dunia,” jelasnya.

Pada acara memperingati hari pahlawan tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berserta rombongan. Mereka datang menggunakan sepeda listrik. Khofifah juga menerima langsung penghargaan yang diberikan MURI itu.

Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan, keteladanan para pahlawan dan karakter para pahlawan bisa menjadi referensi kehidupan generasi bangsa ke depan. Menurut dia, bendera yang dibentangkan di jembatan Suramadu sebagai jembatan terpanjang di Indonesia sesuai dengan nafas jembatan emas yang pernah di sampaikan Bung Karno (Presiden pertama Indonesia, Soekarno).

Baca juga:  Didukung Tiga Lapangan, HCML Optimis Jadi Pemasok Gas Terbesar di Jawa Timur

“Bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas, maka penyeberangan di ujung jembatan emas adalah menata kehidupan yang lebih baik dan lebih baik lagi,” tutur Khofifah. (Mid24/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto