maduraindepth.com – Adanya kabar yang menyebar melalui pesan berantai di group WhatsApp, dugaan warga Sumenep terjangkit virus corona, akhirnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar, gelar konferensi pers bersama Bupati, Kepolisian, TNI, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam hasil konferensi pers itu disebutkan, adanya pasien yang diduga suspect virus corona atau Corona Virus Disease (Covid-19) tidak benar adanya.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tenang dan tidak panik dengan kabar yang menyebar luas di media sosial tersebut. Sebab, informasi itu belum ada yang bisa dipertanggungjawabkan.
Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUD Sumenep, Andre Dwi Wahyudi mengatakan, pihaknya memastikan dari beberapa pasien yang diperiksa, semuanya negatif corona.
“Satu pasien dalam pemantauan karena kekurangan cairan, statusnya dia dari luar negeri, hanya dilakukan rawat jalan. Kedua, juga dari luar negeri yang memang punya riwayat penyakit. Kemudian yang ketiga, status pasien biasa, yang dirujuk ke Surabaya karena gejala penyakit radang paru-paru, tapi bukan Covid-19,” ungkapnya, di aula RSUD setempat, Selasa (17/3).
Yang perlu disamakan, kata Andre, persepsinya adalah virus corona, namun yang harus kita waspadai hari ini adalah Covid-19, bukan corona secara umum.
Menurutnya, terdapat lima kategori dalam kewaspadaan Covid-19. Pertama, orang sehat beresiko, sehingga diperlukan pemeriksaan. Kedua, orang dalam pemantauan (ODP), yakni orang yang sedang batuk, pilek, dan demam. Penderita ini masih bisa rawat jalan.
Kategori ketiga, pasien dalam pengawasan (PDP), pasien yang dilengkapi hasil rontgen dan harus dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah khusus Covid-19.
“Keempat, sakit tapi bukan Covid-19. Seperti pasien kita yang dirujuk ke Surabaya tadi malam. Terakhir terkonfirmasi, pasien yang masuk katagori terakhir inilah yang kemudian disebut positif Covid-19,” terangnya.
Selain itu, Bupati Sumenep, Busyro Karim, juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, Sebab, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten ujung timur pulau Madura itu.
“Masyarakat tidak boleh takut berlebihan. Kita sudah intens melakukan komunikasi dengan berbagai pihak,” pungkasnya. (MR/AW)