Ratusan Sapi di Sampang Terjangkit PMK

Petugas menyuntik sapi milik warga desa Taddan, Kecamatan Camplong, Sampang, agar terhindar dari virus PMK, Kamis (2/6). (Foto: Dispertan for MI)

maduraindepth.com – Ratusan ekor sapi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur dinyatakan suspek wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hewan ternak yang diduga terjangkit wabah PMK tersebut tersebar di seluruh Wilayah Kecamatan setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Suyono, membenarkan sudah ada laporan terkait ratusan hewan ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK. Kasus pertama dilaporkan pada Mei 2022.

“Ada sekitar 500-an sapi dengan gejala PMK, dan penyebarannya hampir di 14 Kecamatan,” ujarnya. Kamis (2/6).

Upaya mengantisipasi menularnya PMK agar tidak meluas terus dilakukan. Suyono menyebut, masing-masing Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) sudah bergerak guna mengidentifikasi.

“Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian pengobatan, sebanyak 148 ekor sapi telah dinyatakan sembuh dari virus PMK,” jelasnya.

Pihaknya pun terus melakukan pemantauan dan pemberian obat pada ratusan sapi yang terjangkit PMK. Tak hanya itu, pembentukan Satgas hingga pendirian Posko dilakukan untuk mencegah penularan.

“Peran petugas di lapangan untuk memantau, mendata, dan mengendalikan pergerakan kasus terus dimaksimalkan. Tetapi, saat ini kami masih kekurangan obat-obatan untuk menangani wabah itu,” ungkapnya.

Suyono mengingatkan agar pengawasan lalu lintas ternak seperti di pasar hewan dan rumah potong hewan agar diperketat dan mengintensifkan KIE penanggulangan wabah PMK tersebut.

Pun demikian para peternak dihimbau agar selalu menjaga kebersihan kandang dengan cara menyemprot disinfektan, serta tidak melakukan mobilitas keluar masuknya sapi.

Baca juga:  Tahun Ini Disdik Sampang Target 500 Lembaga Paud Terakreditasi

“Apabila ada sapi yang terdeteksi menderita PMK, maka tindakannya harus dipisah dari hewan yang lain. Tetapi virus itu tidak menular kepada manusia karena bukan zoonosis jadi jangan panik,” pungkasnya. (Alim/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto