Purinti Belum Dapat Bantuan Rehab Rumah, Ini yang Dilakukan LPBI NU Sampang

Rumah Purinti
Pengurus Cabang LPBI NU Sampang saat menyambangi Purinti di bekas rumahnya yang terbakar beberapa waktu lalu. (FOTO: Riza/MI)

maduraindepth.com – Semenjak dua unit rumah hangus terbakar, Purinti belum mendapat bantuan rehab rumah dari pemerintah daerah setempat. Melihat kondisi sulit itu, Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PC LPBI NU) Kabupaten Sampang menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran asal Dusun Duwek Ondung, Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang.

Ketua PC LPBI NU Sampang, Umar Faruk menyampaikan, bantuan itu untuk meringankan beban Purinti. “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami LPBI, hanya berupa kasur, bantal selimut, sembako, sabun dan sejumlah uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga bantuan ini bermanfaat,” ujarnya pada maduraindepth.com, Rabu (31/8).

banner 728x90

Faruk mengungkapkan, pasca tragedi kebakaran menghanguskan rumah peninggalan suaminya, sampai saat ini Ibu Purinti tidur di langgar (musala) yang berdempetan dengan dapur. Mirisnya, hingga kini ia belum mendapatkan bantuan rehabilitasi rumah. Sehingga pihaknya akan membantu semaksimal mungkin untuk membantu mencarikan link agar mendapat bantuan rehabilitasi.

Faruk berharap semoga ada dermawan yang tergerak hatinya terutama pemerintah daerah untuk segera membantu rehabilitasi rumah korban. “Kasihan melihat kondisi rumah korban yang sudah luluh lantah dimakan si jago merah,” ujarnya.

Sebelumnya, Ibu Purinti, seorang janda berusia 58 tahun yang hidup bersama putranya Sahrul (22), menceritakan pengalamannya pasca mengalami musibah kebakaran hingga kehilangan dua unit rumahnya. Pada Kamis (11/8), ia mengaku sudah ikhlas atas musibah tersebut. “Dengan musibah yang menimpa ini kami sudah menerima dengan lapang dada dan ikhlas akan kehendak Allah SWT,” tuturnya dengan nada lirih.

Baca juga:  Pelantikan PAW Kades Durin Timur dan BPD Mrandung Dihadiri Bupati Bangkalan

Ia menceritakan, tiga hari pasca terjadinya kebakaran perasaannya masih shock dan panik. Bahkan dirinya bingung mau kemana dan bagaimana kehidupan selanjutnya karena rumah yang terbakar itu merupakan satu-satunya sisa peninggalan suaminya yang masih bisa ditempati. (MI-22/RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *