maduraindepth.com – Program revitalisasi pasar tradisional di Kecamatan Lenteng dan Pragaan, Sumenep, menelan anggaran hingga ratusan juta. Proyek fisik tersebut, berupa pemasangan besi pagar dan paving di area pasar.
Diketahui, pagu anggaran untuk pemasangan besi pada tebok pagar Pasar Lenteng, yaitu sebesar Rp 183.486.238. Proyek non tender itu, dilaksanakan oleh CV Putri Kencana dengan harga kontrak sebesar Rp 183.122.555,81.
Sementara itu, program revitalisasi Pasar Pragaan, disediakan pagu anggaran sebesar Rp183.486.238. Pelaksana pemasangan paving di pasar tersebut, adalah CV Al-Vien dengan harga kontrak Rp182.905.205. Dana program fisik itu, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2024.
Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep Idham Halil mengatakan, program revitalisasi Pasar Lenteng dan Pragaan itu sudah terlaksana. Semua pekerjaan fisik, sudah terealisasi penuh pada akhir September.
“Untuk Pasar Lenteng, hanya pemasangan besi saja. Kalau tembok pagarnya kan sudah ada, jadi tinggal pasanga besi. Sedangkan di Pasar Pragaan, pemasangan paving. Itu sudah selesai semua,” ungkapnya, Rabu (6/11).
Menurutnya, program revitalisasi pasar, sebenarnya masih banyak yang perlu ditingkatkan. Hal itu, bertujuan untuk mengoptimalkan aktivitas perdagangan yang berlangsung di pasar. Salah satunya, seperti rehabilitasi atap kios lama yang terdapat di pasar lenteng.
“Kios yang lama di Pasar Lenteng, atapnya sudah banyak yang bocor. Makanya, itu perlu dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Idham menyampaikan, bahwa rencana program perbaikan atap kios lama di Pasar Lenteng sudah diajukan dalam program APBD 2025. Kata dia, perkiraan kebutuhan anggaran untuk revitalisasi lanjutan di Pasar Lenteng, yaitu sebesar Rp 200 juta.
“Jadi, nanti cukup dilaksanakan melalui program PL (penunjukan langsung) atau non tender. Karena, kebutuhan anggarannya tidak lebih dari 200 juta,” jelasnya.
Namun demikian, Idham tidak bisa memastikan mengenai rencana tersebut dapat terealisasi atau tidak. Hanya, rencana itu telah diajukan untuk masuk dalam program APBD 2025. “Semoga tahun depan bisa terealisasi,” harapnya. (bus/*)