Polisi Belum Ungkap Pelaku Pembunuhan Perempuan di Sampang

Pembunuhan perempuan di sampang
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo saat menemui awak media di mapolres Sampang. (Foto : Alimuddin/MID)

maduraindepth.com – Sudah sepekan kasus pembunuhan perempuan yang ditemukan banyak luka robek di bagian tubuhnya di Kabupaten Sampang masih jadi misteri. Diketahui, kasus pembunuhan tersebut terjadi di Dusun Lorpolor, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, pada (9/1/2024) lalu.

Adapun korban pembunuhan tersebut bernama Siti Maimuna. Sementara pelaku pembunuhan masih belum diketahui. Bahkan identitas pelaku belum diketahui pihak kepolisian setempat.

banner 728x90

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo mengatakan, upaya mengungkap kasus ini pihaknya tidak tinggal diam. Dimana, sejauh ini polisi terus bergerak melakukan proses penyelidikan.

“Kami kerja ini sistematis, terus memperkuat alat bukti beserta keterangan saksi yang terus dikumpulkan, dan insyaallah dalam waktu dekat kita dapat mengetahui siapa tersangka,” ucapnya, Senin (15/1).

Dikatakan, pihaknya tidak dapat membeberkan beberapa alat bukti yang telah berhasil ditemukan sejauh ini. Pihaknya meyakinkan penanganan kasus tersebut, tidak bisa dikatakan lama mengingat peristiwa baru beberapa hari ini.

“Kalau (pelaku) lari nanti tinggal kita kejar dari pada kita terburu-buru tapi salah menangkap,” imbuhnya.

AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo membeberkan, perempuan korban pembunuhan di Sampang ditemukan pertama kali oleh salah satu keluarga di dalam kamarnya, sekitar pukul 03.30 dini hari.

Siti Maimuna ditemukan dengan luka di sekujur tubuhnya. Berdasarkan keterangan, terdapat enam luka robek di sekujur tubuh korban akibat sabetan sajam, di antaranya di lengan kanan, paha kanan, dan lutut bagian belakang.

Baca juga:  Terkuak, Oknum Pelajar yang Terlibat Tawuran Berasal dari SMKN 1 Sampang

“Termasuk luka pergelangan tangan kiri, betis kiri bagian depan hingga tembus samping belakang, dan paha belakang kiri,” kata Kapolsek Omben, AKP Budi Nugroho saat peristiwa itu terjadi.

Kemudian, melihat kondisi korban lalu dievakuasi oleh keluarga dan dibantu warga ke Puskesmas Omben untuk memperoleh perawatan medis. Hanya saja, korban terus mengeluarkan darah, akhirnya nyawa korban tidak tertolong.

“Korban meninggal diakibatkan karena kehabisan darah, begitupun urat nadi di tangannya terputus,” kata AKP Budi.

Sementara, insiden pembunuhan itu hampir saja diketahui kakak ipar korban yang terbangun saat itu. Awalnya, sekitar pukul 03.30 WIB, kakak ipar Siti Maimuna yang tinggal se atap dengan korban, hendak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan sholat subuh.

Baru melangkah keluar kamar tidur, dia melihat seseorang tidak dikenal masuk melalui pintu samping rumah menuju kamar korban. Tak lama setelah itu, terdengar riuh dari dalam kamar korban hingga membangunkan saudara laki-lakinya bernama Rikman.

Seketika Rikman langsung beranjak masuk kamar korban. Saat ia mengejar, dirinya melihat sepintas ciri-ciri pelaku yakni, menggunakan kerudung dan menjinjing celurit.

“Saat kejadian, suami korban pergi ke Surabaya dan korban saat itu di rumah bersama ipar,” pungkasnya. (Alim/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *