Peringati Hari Jadi Sampang ke-397, ASN Diminta Kenakan Pakaian Adat Madura

Hari jadi sampang
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi (tengah) saat melakukan foto bersama anggota Madura Tempoe Doeloe (MTD) Trunojoyo Sampang dengan menggunakan pakaian adat Madura (Pesak dan Gombor untuk laki-laki dan baju Marlena untuk perempuan) beberapa waktu lalu dalam acara terater tajhin sappar. (FOTO: RIF/MI)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bahari mengenakan pakaian adat Madura selama tiga hari kedepan. Ini dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi Sampang yang ke-397.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang Imam Sanusi menyampaikan, pengumuman mengenakan pakaian adat Madura bagi ASN diberlakukan selama tiga hari kedepan.

banner auto

“Mulai hari senin tanggal 21 Desember sampai dengan tanggal 23 Desember,” ujarnya pada maduraindepth.com, Jumat (18/12).

Instruksi tersebut, terang Imam Sanusi, berdasarkan surat edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu.

Rentetan Acara Hari Jadi Sampang ke-397

Plt yang merangkap Kepala Bagian (Kabag) Organisasi Pemkab Sampang tersebut menjelaskan, dalam memperingati Hari Jadi Sampang terdapat rentetan kegiatan. Diantaranya :

1. Memasang lampu hias, umbul-umbul dan spanduk dengan tema dan contoh terlampir mulai tanggal 03 s/d 31 Desember 2020
2. Menggunakan pakaian adat (Pesa’ Gombor atau Marlena) pada tanggal 21 s/d 23 Desember 2020
3. Menggunakan bahasa Madura dalam semua acara mulai tanggal 21 s/d 23 Desember 2020

“Dengan tema kita tingkatkan apresiasi nilai sejarah dan kearifan budaya lokal kita dijadikan penunjang sebagai pengembangan pariwisata di Kabupaten Sampang,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekdakab Sampang Yuliadi Setiawan mengatakan, hari jadi bisa menjadi momentum seluruh elemen masyarakat Sampang untuk kembali mengingat sejarah akan berdirinya pemerintahan pertama di Kabupaten Sampang.

Baca juga:  Penolakan Relokasi Pedagang Pasar Srimagunan Dapat Dukungan Anggota DPRD

Selain itu, sambung Wawan, pada momen hari jadi ini kita kembali mengenang karakteristik orang Madura. Khususnya Sampang yang memiliki hal-hal positif yang menjadi kebiasaan orang-orang di zaman itu.

“Kala itu orang Sampang dikenal sebagai orang yang pekerja keras, ulet, tangguh, saling membantu, gotong royong, sederhana, hidup apa adanya dan lain-lain, sehingga perlu kiranya untuk kita teladani dan ditumbuhkembangkan di era saat ini,” katanya.

“Zaman boleh berubah, tapi budaya yang baik tetap harus dilestarikan agar jati diri suku bangsa ini tidak musnah, dan selanjutnya akan berfungsi menjadi filter dari derasnya arus budaya luar yg tidak bisa kita hentikan,” pungkasnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto