Penampungan ODP Covid-19 di Gedung Islam Center Sumenep Disoal

Gedung Islamic Center Bindara Saod Sumenep. (MR/MI)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep rencanakan gedung Islamic Center Bindara Saod dijadikan sebagai tempat penampungan Orang Dalam Pengawasan (ODP) virus corona atau covid-19. Namun, rencana itu mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar Kecamatan Batuan.

Hal itu dipertegas oleh ketua RT 8 RW 2, Desa Batuan, Joni Surya Atmaja. Dia mengatakan bahwa seluruh masyarakat Batuan menolak rencana pemerintah menjadikan Islamic Center sebagai penampungan ODP covid-19.

“Seluruh masyarakat Desa Batuan, saya mewakili sebagai Ketua RT 08 RW 02 menolak rencana gedung Islamic Center akan dijadikan tempat penampungan ODP covid-19,” katanya, Senin (23/3).

Joni meminta agar Pemkab Sumenep memikirkan secara matang dampak kedepan bagi masyarakat Kecamatan Batuan. Pasalnya, pinggiran gedung Islamic Center padat penduduk.

“Dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep akan menempatkan ODP covid-19 di Gedung Islamic Center apakah sudah mempertimbangkan dampak dari semua yang akan terjadi,” katanya.

Dia menambahkan, harusnya pemerintah mempertimbangkan terlebih dahulu dampak yang akan terjadi atas merebaknya isu covid-19 itu.

“Virus ini kan virus yang sangat rentan menular, dan penularannya juga begitu cepat. Kenapa harus Islamic Center yang jadi pilihannya padahal penduduk disana padat dan pastinya semua merasa ketakutan,” jelasnya.

Joni menilai pemerintah belum melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait gedung Islamic Center yang akan dijadikan tempat penampungan ODP covid-19 itu.

Baca juga:  Antisipasi Corona, Bupati Sumenep Siapkan Anggaran 2,5 Miliar

“Pemerintah seharusnya pamit kepada masyarakat setempat, apakah masyarakat setuju atau tidak. Jika memang masyarakat setuju ya silahkan, tapi jika masyarakat menolak sudah pasti jangan dipaksakan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Sumenep, Agus Mulyono, belum bisa dimintai keterangan perihal penempatan ODP covid-19 di gedung Islami Center tersebut, meski saat dihubungi melalui sambungan selularnya terdengar aktif.

Untuk diketahui, gedung Islamic Center dinyatakan resmi menjadi tempat penampungan ODP covid-19 sejak 21 Maret lalu. Seperti yang disampaikan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep Edy Rasiyadi, Senin (23/3).

“Ini persiapan saja sebagai antisipasi khawatir ada pasien. Sekarang untuk fasilitasnya sedang dipersiapkan,” tandasnya. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto