Pemkab Sampang Akan Fasilitasi Pemulangan Mantan Pengikut Syiah Pada 22 Desember Mendatang

Pengikut Syiah Sampang Pulang
Suasana Rakor Penjemputan Penyintas warga mantan pengikut Syiah berlangsung lancar di Aula Besar Pemkab Sampang, Rabu (8/12). (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Mantan pengikut Syiah yang hidup di pengasingan selama sekitar sembilan tahun dipastikan bisa kembali ke Kabupaten Sampang, Madura, pada akhir tahun 2021. Pemerintah daerah setempat bersedia memfasilitasi pemulangan para penyintas kembali ke kampung halaman.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sampang Muhammad Anang Djoenaidi usai rapat koordinasi penjemputan penyintas warga Sampang di Aula Besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Rabu (8/12).

Anang mengatakan, ada sebanyak 26 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 101 orang mantan pengikut sekte Syiah yang akan dijemput di pengungsian, Rusunawa Jemundo, Sidoarjo. Mereka akan dijemput pada 22 Desember 2021 mendatang.

“Dari 26 keluarga ada sekitar 101 orang mantan penganut Syiah akan tiba di Sampang,” terang Anang, Rabu (8/12) siang.

Mantan Kepala BPBD Sampang itu mengungkapkan, bahwa rencana pemulangan mantan penganut Syiah itu diupayakan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Bahkan pemerintah daerah ikut andil dalam pemulangan tersebut sebagai fasilitator.

Baca juga: Puluhan Mantan Pengikut Syiah Ikuti Pembinaan Keagamaan Sebelum Pulang ke Sampang

Akan Dibangunkan Tempat Tinggal
Kepala Bakesbangpol Sampang Anang Djoenaidi
Kepala Bakesbangpol Muhammad Anang Djoenaidi menjawab pertanyaan wartawan usai Rakor Penjemputan Pengungsi Mantan Pengikut Syiah di Aula Besar Pemkab Sampang, Rabu (8/12) siang. (FOTO: Alimuddin/MI)

Kata Anang, dari 26 KK yang akan pulang ke kampung halaman, hanya enam KK saja yang memiliki rumah di tempat asalnya. Sementara sisanya, pihaknya mengaku masih akan meminta bantuan kepada pemerintah agar dibangunkan tempat tinggal.

Baca juga:  Tahun Ini, Pekerja Migran Indonesia Asal Sampang Batal Berangkat

“Untuk sisanya, kami akan meminta bantuan ke pemerintah provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat guna dibangun rumah untuk mantan Syiah yang hendak pulang,” ujarnya.

“Kami akan bangun rumah di tanah yang kosong atau bekas rumah yang dulu terdampak konflik, tercatat dari keseluruhan mantan pengikut Syiah yang mengungsi di Sidoarjo dari total 81 keluarga terdapat 354 jiwa,” terangnya.

Sebelum rumah-rumah itu dibangun, pemerintah daerah berjanji akan menggandeng ulama dan tokoh masyarakat setempat untuk berkoordinasi dengan warga sekitar, yakni warga Desa Blu’uran dan Desa Karanggayam. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif guna mewujudkan stabilitas sosial dan harmonisasi warga.

“Kami akan kondisikan, baik warga yang berada di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo maupun warga yang ada di desa setempat supaya tidak terjadi ketimpangan sosial,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tonton Video Gunung Semeru Erupsi

[td_block_video_youtube playlist_title=”” playlist_yt=”9uSgAel4M7g,8QgEtvuwYcE,k-YfVSUIT6o” playlist_auto_play=”0″]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto