maduraindepth.com – Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahap tiga yang diikuti sebanyak 13 desa di Bangkalan, pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan sempat terjadi ketegangan. Beruntung, aparat kepolisian yang datang dapat mengendalikan potensi konflik tersebut. Sehingga pembentukan P2KD Langkap kembali berjalan kondusif.
Kapolsek Burneh, AKP Edy Cahyono membenarkan, bahwa sempat ada ketegangan pada pembentukan P2KD yang dilaksanakan di balai Desa Langkap. Menurut dia, pihaknya sudah mengantisipasi hal itu, sehingga konflik dapat diredam dan tidak menimbulkan korban.
“Sebelum acara dimulai, semua panitia yang hadir, kita sesuai SOP (Standart Operasional) kita geledah jangan sampai ada senjata tajam, agar acara berjalan aman dan lancar,” tuturnya, Senin (26/6).
Dikatakan, saat pelaksanaan pembentukan itu, memang sempat sedikit terjadi kesalah pahaman antara panitia dan tamu undangan. Tapi hal itu sudah dimusyawarahkan dengan baik, dengan demikian P2KD dapat terbentuk.
“Terkait tadi sedikit terjadi permasalahan, itu merupakan kesalah pahaman antara tamu undangan dan panitia, Alhamdulillah sudah bisa diselesaikan dengan bermusyawarah,” jelasnya.
Sementara, Camat Burneh, Hosun mengatakan, terjadinya ketegangan pada pembentukan P2KD Langkap itu karena salah satu pihak mengajukan usulan sebelum waktunya. Tapi, kata dia, ketegangan tersebut hanya adu argumentasi, tidak sampai ada kontak fisik.
“Ketegangan itu ya adu pendapat terkait aturan dan lain sebagainya. Tapi hal itu sudah di akomodir dan Alhamdulillah aman,” ujarnya.
Kata Hosun, ketegangan tersebut tidak berlangsung lama, karena TNI-Polri yang hadir sigap mengamankan kejadian itu. Akhirnya sebanyak 15 P2KD Desa Langkap dibentuk.
“Semoga tahapan demi tahapan Pilkades tahap tiga di Kecamatan Burneh yang diikuti oleh Desa Langkap dan Desa Jambu berjalan lancar kedepannya,” pungkasnya. (RM/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini