maduraindepth.com – Monumen Tugu Keris di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan, Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Sumenep telah diresmikan. Simbolis peresmian tersebut, dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon yang ditandai dengan pemukulan gong, Kamis (30/01).
Monumen tugu keris yang diresmikan itu, juga memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di hari yang sama. Lebih jelasnya, yaitu dinobatkan sebagai keris dengan ukuran terpanjang di dunia.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya mengungkapkan, tugu keris itu berukuran setinggi 17 meter. Hal tersebut memiliki makna Hari Kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 17 Agustus.
“Dari pondasi paling bawah, sampai ke ujung keris paling atas, ukurannya 17 meter. Itu menandakan tanggal Kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya.
Kemudian, di sekeliling gagang keris terdapat hiasan serupa bunga yang jumlah kelopaknya sebanyak 45. Itu bermakna sebagai simbol tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945.
“Kalau bilah kerisnya memiliki panjang 7 meter dan gagangnya 2 meter,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Cak Fauzi itu menyampaikan, pembangunan tugu keris tersebut memiliki banyak tujuan. Paling utama adalah untuk menghormati jasa dan karya para leluhur yang telah menciptakan mahakarya berupa keris.
“Tugu ini diberi nama Monumen Keris Arya Wiraraja,” katanya.
Menurutnya, nama besar Arya Wiraraja patut untuk dikenang. Dia adalah Raja pertama di Sumenep yang memiliki jasa luar biasa di bumi Nusantara. Salah satu jasanya, Arya Wiraraja berkontribusi atas kejayaan Majapahit.
“Jadi, bisa dikatakan bahwa Indonesia berdiri karena ada jasa Arya Wiraraja,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu, proses pembangunan Monumen Tugu Keris Arya Wiraraja menerapkan konsep pentahelix. Pada semua pekerjaannya melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk kebersamaan dalam membangun Kabupaten Sumenep.
“Nanti di sini juga akan dibangun rest area. Sehingga, siapa saja yang berkunjung ke Sumenep bisa mampir di rest area tersebut,” jelasnya.
Cak Fauzi menyebutkan, anggaran pembangunan Tugu Keris Arya Wiraraja bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sedangkan, untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berkontribusi menyumbangkan alokasi anggaran, terdapat tiga perusahaan.
Tiga perusahaan pengelola industri hulu migas tersebut, meliputi Medco Madura Offshore Pty. Ltd; kemudian Kangean Energi Indonesia (KEI); dan Husky CNOOC Madura Limited (HCML).
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengapresiasi pembangunan Tugu Keris Arya Wiraraja. Dia menganggap keris yang dipajang merupakan maha karya luar biasa.
“Keris yang diciptakan oleh empu di Sumenep sangat luar biasa. Baik dari segi kuantitas atau bahkan kualitas,” ucapnya.
Bahkan, lanjut Fadli Zon, daerah lain yang juga menjadi tempat penciptaan keris, dinilai sulit untuk bisa menyaingi Sumenep. Kata dia, julukan Kota Keris yang disandang Kabupaten Sumenep saat ini, sangat pantas untuk diapresiasi.
“Sumenep bukan hanya mampu menciptakan keris terpanjang. Selain itu, juga ada kujang terbesar yang saya miliki dan itu dibuat di Sumenep,” pungkasnya. (Bus/MH)