maduraindepth.com – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar terus berkiprah melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Hingga sekarang, pelayanan maksimal yang dilakukan sudah berlangsung selama 22 tahun. Terhitung mulai berdiri pada 2002 silam.
Program yang gencar dilaksanakan BPRS Bhakti Sumekar, bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sehingga, Sumenep bisa menjadi kabupaten yang mandiri dengan memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar menyampaikan, dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, diperlukan pemahaman tentang literasi keuangan. Untuk itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai edukasi literasi keuangan terus dilakukan.
“Masyarakat sangat penting untuk memahami tentang literasi keuangan. Supaya, pengelolaan keuangannya tidak cenderung konsumtif,” ungkapnya.
Melalui kegiatan sosialisasi literasi keuangan, BPRS Bhakti Sumekar mengajak masyarakat untuk gemar menabung dan berinvestasi. Bahkan, budaya seperti itu, sangat penting ditanamkan dan dilakukan sejak usia dini.
Sebagai upaya menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak usia dini, maka BPRS Bhakti Sumekar menghadirkan program Bismillah Gerakan Melayani Simpanan Pelajar (Berani Simpel). Program tabungan tersebut, dikhususkan untuk pelajar dengan konsep Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).
“Kami berharap, melalui sosialisasi literasi keuangan dan program tabungan yang kami sediakan, maka masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan. Bahkan, itu harus dimulai dari usia dini, seperti pelajar,” jelasnya.
Selain itu, BPRS Bhakti Sumekar juga memiliki program tabungan ukhuwah. Menurut Fajar, program tabungan tersebut sengaja digagas untuk menampung dan mengelola dana simpanan masyarakat memakai sistem syariah.
Menariknya, tabungan ukhuwah ini, adalah program simpanan berhadiah. Jadi, nasabah yang mengikuti program tabungan tersebut, memiliki potensi untuk mendapatkan hadiah berdasar hasil undian.
“Kami terus berinovasi dalam menciptakan program terbaik. Semua itu dilakukan sebagai bentuk pelayanan sepenuh hati kepada masyarakat. Sekaligus, mendorong masyarakat agar bisa melek literasi keuangan,” pungkasnya. (bus/*)
