banner 728x90

BPRS Bhakti Sumekar Gencarkan Digitalisasi Pembayaran, QRIS dan Visa Dorong UMKM Go Digital

Penandatanganan Surat kerja sama Bank Muamalat Indonesia yang saksikan langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. (Foto : Arif/MID)

maduraindepth.com – Upaya digitalisasi sistem pembayaran mulai digencarkan oleh sektor perbankan daerah di ujung timur Pulau Madura. Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-756 bertajuk “Sumenep Ngopeni”, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar Sumenep menggelar bazar UMKM dan pasar murah di halaman kantornya, Rabu (22/10/2025).

Acara yang dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menjadi momentum penting bagi BPRS Bhakti Sumekar untuk memperkenalkan langkah digitalisasi sistem pembayaran. Sebagai bentuk dorongan awal, BPRS memberikan subsidi diskon 50 persen bagi pembeli yang bertransaksi menggunakan aplikasi BWS Mobile dalam bazar yang melibatkan sepuluh UMKM binaan tersebut.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memperluas transaksi nontunai di masyarakat.

“Kami memberikan subsidi diskon 50 persen melalui BWS Mobile. Harapannya, ke depan semua transaksi bisa dilakukan secara nontunai,” ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh pedagang yang berpartisipasi telah terdaftar sebagai merchant BWS Mobile, sehingga pembeli dapat bertransaksi dengan mudah menggunakan aplikasi yang sama.

 

Kolaborasi Strategis dengan Bank Muamalat

Pada kesempatan yang sama, BPRS Bhakti Sumekar juga menandatangani kerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia untuk memperkuat ekosistem digitalnya. Kolaborasi ini menghadirkan dua instrumen penting: QRIS Virtual Account dan Kartu Debit Co-Branding berlogo Visa.

Baca juga:  Aktivis Pertanyakan Renovasi Pasar Lenteng Tak Kunjung Selesai

Menurut Hairil Fajar, kehadiran QRIS Virtual Account akan memungkinkan transaksi berjalan secara real time dan lintas aplikasi pembayaran, sementara Co-Branding Debit Card Visa akan memperluas jangkauan layanan BPRS.

“Dengan kartu ini, nasabah bisa melakukan transaksi di jaringan ATM bank lain, bahkan di luar negeri. Ini menjadi lompatan besar bagi layanan BPRS,” jelasnya.

Ia menegaskan, kerja sama tersebut sejalan dengan regulasi Bank Indonesia yang memberikan ruang bagi BPRS untuk bekerja sama dengan bank umum dalam penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.

 

Dorong Literasi Digital di Kalangan UMKM

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengapresiasi langkah BPRS Bhakti Sumekar sebagai inisiatif visioner dalam menjembatani transformasi digital sektor keuangan daerah. Namun, ia menekankan pentingnya agar edukasi digital benar-benar menyentuh pelaku UMKM di akar rumput, terutama di wilayah terpencil.

Menanggapi hal itu, Hairil Fajar menegaskan komitmen BPRS dalam melakukan pembinaan rutin kepada pelaku UMKM di empat titik wilayah yang setiap malam dikunjungi untuk layanan pick-up tabungan.

“Setelah mereka berjualan, kami ajak untuk menyisihkan sebagian hasilnya untuk ditabung,” ujarnya.

Jika saldo tabungan sudah mencukupi, BPRS akan mendorong para pelaku usaha tersebut untuk mulai menggunakan layanan digital seperti QRIS dan kartu debit.

“Dengan begitu, mereka bisa bertransaksi bukan hanya di Sumenep, tapi juga di luar kota. Digitalisasi ini memberikan mobilitas finansial yang lebih luas bagi pelaku UMKM lokal,” pungkasnya. (Rif/Aj)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *