maduraindepth.com – Karang Taruna Kelurahan Dalpenang, Sampang melaunching sanggar tari Trunojoyo sebagai bentuk melestarikan budaya lokal dan antisipasi kenakalan remaja di era kemajuan teknologi.
Berlangsung di sport center, Sabtu (28/5) malam, acara launching tersebut juga menampilkan sejumlah fashion tarian tradisional yang diperankan oleh sejumlah pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kelurahan setempat.
Lurah Delpenang, Dwi Budiyanto menyampaikan kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari Karang Taruna setempat untuk membentuk sanggar tari sebagai wadah bagi anak muda untuk meminimalisir terjadinya kenakalan remaja.
“Kami apresiasi sanggar tari ini karena bisa mengurangi kenakalan anak muda akibat teknologi dan ketergantungan bermain gadget,” ucapnya pada maduraindepth.com.
Dwi melanjutkan, selain bertujuan agar anak muda tidak selalu bermain gadget, pihaknya juga ingin sanggar tari itu menjadi wadah anak muda untuk mengekspresikan bakat serta hobinya dengan musik dan tarian tradisional.
“Semoga dengan sanggar tari ini bisa melahirkan talenta muda yang profesional dalam bidang tarian dan musik tradisional, sehingga membanggakan nama Kabupaten Sampang,” harapnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Sampang Muhammad Nasir menganggap adanya sanggar tari menjadi nilai positif di kalangan pemuda saat ini.
Dirinya menilai kebiasaan ini harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sampang, khususnya Kelurahan Dalpenang sendiri.
“Selama 2 tahun vakum akibat Covid-19, maka hari ini kita memulai lagi menampilkan dan melestarikan musik dan tarian tradisional,” ujarnya.
Disebutkan kembali, bahwasannya sanggar tari ini memang dikhususkan bagi siswa tingkat SD hingga SMP di Kelurahan Dalpenang untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi.
“Kesempatan bagi anak muda Sampang untuk menjaga mengembangkan minat bakatnya di bidang tari dan musik tradisional,” pungkasnya. (Alim/MH)