maduraindepth.com – Perjuangan Pangeran Trunojoyo melawan penjajah pada masa penjajahan tidak dilupakan oleh masyarakat di Sampang, Madura, Jawa Timur. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya acara tirakatan yang dilaksanakan oleh Madura Tempo Doeloe (MTD).
Acara tirakatan dilaksanakan pada Ahad (16/8) malam atau pada malam peringatan HUT RI ke-75 di Pebabaran, jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Tempat pelaksanaan kegiatan tersebut dikenal sebagai tanah kelahiran Pangeran Trunojoyo.
Dalam acara tirakatan tersebut, MTD Sampang berupaya mengenalkan kembali kepada seluruh masyarakat Sampang tentang keberadaan Pangeran Trunojoyo. Sebab dia merupakan salah satu tokoh pejuang yang sempat mendukung kemerdekaan.
Di samping itu, digelarnya kegiatan tersebut juga untuk mengenang kembali jasa-jasa Pangeran Trunojoyo dalam melawan penjajahan Belanda.
Tema yang diambil adalah tirakatan Menuju Kemerdekaan Pangeran Trunojoyo. Sebab pangeran Trunojoyo merupakan salah satu pejuang kemerdekaan yang selama ini tidak banyak di ketahui publik.
“Sehingga acara kali ini juga merupakan doa dari kami MTD dan masyarakat Sampang agar pangeran Trunojoyo masuk dalam Pahlawan Nasional,” ujar Ketua MTD Sampang H. Raden Fauzan.
Peringatan kemerdekaan RI ke-75 merupakan momentum yang tepat dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Menurutnya, melalui kegiatan tersebut pihaknya bisa merangkul masyarakat di kota Bahari bahwa Kabupaten Sampang memiliki pahlawan nasional, yakni Pangeran Trunojoyo.
“Di pusat usulan kami sudah masuk, dan setelah kami koordinasi juga dengan ibu Gubernur Jatim Khofifah, ternyata ibu gubernur sangat mendukung,” terangnya.
Dari hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur, selain Pangeran Trunojoyo yang diusulkan sebagai pahlawan nasional, mantan ketua muslimat NU itu juga meminta agar Gus Dur juga diusulkan sebagai pahlawan Nasional
“Usulan masih proses, semoga bisa segera ada keputusan dari pemerintah pusat,” harapnya.
Pangeran Trunojoyo merupakan simbol sejarah luar biasa yang dimiliki Kabupaten Sampang. Sehingga tradisi ini bisa dijadikan sebuah tradisi yang bisa membawa kejayaan Kabupaten Sampang.
“MTD merupakan sebuah organisasi masyarakat yang terstruktur secara vertikal, selain di setiap kabupaten ada, di Provinsi Jatim ada, bahkan di pusat juga ada. Dalam acara kali ini ketua MTD Jatim Hasbullah Wijaya turut hadir dalam acara ini,” pungkasnya. (RIF/MH)
