Kemenag Sampang: Dinkes Belum Koordinasi Soal Vaksinasi AstraZeneca Bagi Jemaah Haji dan Umroh

Vaksinasi Haji Umroh
Ajakan vaksinasi bagi warga yang akan melaksanakan haji dan umroh di Kabupaten Sampang. (FOTO: Istimewa)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memfasilitasi vaksinasi AstraZeneca (dosis 1 atau 2) bagi masyarakat, terutama yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Menyikapi hal itu, Kepala Kemenag Sampang, melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Fathorrahman menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum menerima surat koordinasi soal itu.

banner auto

“Kalau soal haji saat ini kami masih belum memastikan keberangkatannya. Cuma diketahui sebelumnya, para CJH asal Sampang sudah dilakukan vaksin Sinovac tahap satu dan dua yang dikhususkan bagi CJH lanjut usia,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (19/8).

Ditanya apakah hal itu tepat untuk dilakukan, pihaknya masih belum memastikan hal tersebut lantaran saat ini masih menunggu kebijakan Dinkes untuk tindakan selanjutnya.

“Kemenag Sampang siap untuk menyikapi soal itu, seperti apa regulasi dan juknisnya dari Dinas terkait,” tegasnya.

Kendati soal vaksinasi bagi jemaah umroh asal Sampang, hal itu dikatakan bukan ranah Kemenag. Karena menurutnya penyelenggara umroh bukan tanggungjawab Kementerian Agama.

“Kalau soal jemaah umroh itu bukan ranah kami, tapi penyelenggaranya adalah PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh) atau disebut travel,” terangnya.

Soal itu, pihaknya menganggap Dinkes Sampang mempersiapkan diri untuk memfasilitasi vaksinasi AstraZeneca (dosis 1 dan 2) bagi masyarakat Sampang, khusunya yang akan melaksanakan haji dan umroh.

Baca juga:  Insiden Kebakaran TPA Angsanah, dan Minimnya Personil Pemadam Kebakaran

Namun, sambung Fathorrahman, jemaah umroh sendiri sampai saat ini masih belum bisa melaksanakannya karena adanya kebijakan Arab Saudi yang masih belum membuka penerbangan untuk perjalanan jemaah haji sendiri.

“Jangankan untuk umroh, penerbangan pun belum dibuka oleh pemerintah Arab Saudi,” ujarnya.

“Terkait dengan vaksin, jika nanti sudah ada pemberitahuan dan koordinasi dari Dinkes maka pihak Kemenag akan menyikapi seperti apa maunya dan bagaimana teknisnya,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto