maduraindepth.com – Kondisi sungai di pelabuhan Tanglok, Sampang, Madura semakin dangkal, terutama di muara sungai. Akibatnya, kapal penumpang dari Pulau Mandangin maupun perahu nelayan setempat sulit bersandar.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Yulis Juwaidi mengatakan, bahwa pengerukan diwilayah pelabuhan Tanglok memang perlu dilakukan, terutama di sekitar muara sungai yang sering menyulitkan kapal untuk melintas. Hal tersebut sudah lama menjadi kajian oleh pihaknya.
“Memang itu perlu pengerukan, terutama di area muara itu. Karena kalau air surut, sulit untuk dilewati kapal,” katanya, Senin (26/7).
Yulis, sapaan akrabnya, mengaku jika pihaknya sudah lama mengajukan kepada dinas PU Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
“Kami sudah pernah mengajukannya, tapi masih belum ada kelanjutan,” ucapnya.
Terpisah, Marhatip (50), nahkoda Kapal Motor Penumpang (KMP) Jebel Rahmah mengaku senang jika pemerintah melakukan pengerukan di muara sungai. Menurut dia, pada musim kemarau ketika air laut surut, kapal sulit melintas di muara sungai.
“Kalau dipaksa masuk, resikonya kapal kami kandas dan menunggu berjam-jam untuk bisa masuk ke pelabuhan Tanglok,” ujarnya, melalui sambungan selular.
Marhatip menambahkan, selama ini kendala yang dihadapi pemilik kapal, khususnya kapal motor penumpang dari pulau Mandangin adalah muara sungai yang dangkal saat musim tertentu.
“Kalau sudah begitu, terpaksa kami menurunkan penumpang di sekitar pantai Taddan Camplong,” tuturnya.
Dijelaskannya, pengerukan di sepanjang sungai, terutama di muara sangat membantu kelancaran transportasi laut, terutama aktivitas bongkar muat penumpang maupun barang di pelabuhan.
“Mudah-mudahan hal itu cepat terealisasi, sehingga kami tidak lagi terkendala dengan pasang-surut air sungai,” tutupnya. (AW)