Jumlah Peserta Upacara Peringatan HSN di Sampang Terbesar Kedua di Jatim

Upacara HSN Sampang
Ratusan santri mengikuti upacara peringatan HSN di halaman kantor perintah kabupaten Sampang. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022 di Kabupaten Sampang berlangsung khidmat. Upacara digelar di halaman kantor Pemkab setempat, Sabtu (22/10) pagi.

Upacara HSN yang mengusung tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’ dihadiri oleh berbagai unsur. Dari pemerintah daerah setempat diantaranya, Bupati Slamet Junaidi dan Wakilnya Abdullah Hidayat. Kemudian Sekda Yuliadi Setiawan bersama Forkopimda dan ASN Kemenag. Sementara dari non pemerintahan diantaranya Rois Syuriah PCNU Sampang, KH. Syafiuddin Abd. Wahed, pengurus PCNU Sampang yang terdiri dari Banom dan perwakilan lembaga.

Pantauan maduraindepth.com di lapangan, Bupati Slamet Junaidi bertindak sebagai pembina upacara. Sementara petugas pengibar bendera oleh pasukan Banser.

Kemudian yang membacakan ikrar santri adalah perwakilan PC Ansor Sampang, Moh. Fatah. Sementara ratusan santri dari perwakilan pondok pesantren menjadi peserta upacara.

Terbesar Kedua di Jatim

Kepala Kantor Kemenag Sampang, Moh. Ersyad mengkonfirmasi, jumlah santri yang mengikuti upacara peringatan HSN 2022 sebanyak 382. Menurutnya, jumlah ini terbesar kedua se-Jawa Timur.

Dia mengatakan, santri memiliki peran penting dalam membangun republik ini, terutama daerah kabupaten Sampang. Sebab itu, para santri diharapkan bisa mengisi kemerdekaan dengan ilmu-ilmu yang dimilikinya.

“Sekaligus mengangkat IPM di Sampang yang saat ini berada di angka 62,8 dengan harapan bisa lebih meningkat di tahun akan datang,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PCNU Sampang, Mahrus Zamroni menyampaikan, tujuan upacara untuk mengingat dan menghargai jasa para ulama dan santri. Terutama peran penting KH. Hasyim Asy’ari dalam merebut kemerdekaan melalui resolusi jihad.

“Kita sebagai santri harus menghargai momentum ini, serta melaksanakan keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 tentang hari santri,” ucapnya.

Sebab itu, pihaknya berharap kedepan ruh perjuangan santri harus terus digelorakan. Tujuannya untuk mengisi pembangunan dari segala sektor kehidupan. “Sehingga jiwa santri yang penuh karakter akhlakul karimah menjadi jiwa semangat bergerak di elemen bangsa ini,” tandasnya.

Pihaknya berharap, peringatan HSN tidak hanya dilakukan sekadar upacara dan kegiatan seremonial. Tapi pemerintah juga harus mewadahi potensi pesantren. Baik dari sisi keilmuan maupun di bidang non akademik lainnya.

“Kreativitas dan inovasi santri perlu digali oleh pemerintah daerah untuk dikembangkan,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto