maduraindepth.com – Jalan Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep mengalami kerusakan parah hingga mencapai sepanjang lima kilometer. Meski begitu, pemerintah tidak kunjung mengucurkan anggaran perbaikan untuk jalan tersebut.
Melihat kondisi itu, masyarakat memilih untuk melakukan urunan dana sebagai biaya perbaikan Jalan Desa Gersik Putih yang rusak. Diketahui, jalan ini merupakan akses utama bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Khususnya, untuk menunjang kegiatan perdagangan antar kecamatan.
Upaya perbaikan jalan secara swadaya ini, diinisiasi oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pencak Silat (PS) Pagar Nusa dan warga Nahdlatul Ulama di Kecamatan Gapura. Warga Nahdliyin tersebut, melakukan perbaikan Jalan Desa Gersik Putih yang rusak itu pada Sabtu (15/6).
Ketua Tanfidziyah MWC NU Gapura Kiai Muhammad Alwi mengatakan, upaya perbaikan jalan dengan cara bergotong royong ini, murni atas keinginan masyarakat. Tujuannya, adalah untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat sekitar yang biasa melintas.
Menurutnya, perbaikan jalan secara swadaya ini belum bisa menjangkau maksimal terhadap semua area jalan yang mengalami kerusakan parah. Hal itu, disebabkan ketersediaan biaya hasil urunan masyarakat sangat terbatas.
“Semoga dengan kegiatan ini, pemerintah bisa lebih memberikan perhatian terhadap permasalahan yang ada di Kecamatan Gapura,” ungkapnya, Sabtu (15/6).
Sementara itu, Camat Gapura Imam Suhadi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi kerusakan jalan di Desa Gersik Putih kepada pemerintah kabupaten. Dari hasil koordinasi yang dilakukan, jalan tersebut memang segera diperbaiki dalam waktu dekat.
“Dalam persiapan untuk badan jalannya dulu. Kemudian, baru pengaspalannya nanti kita lakukan lagi,” dalihnya.
Menurutnya, pengaspalan tidak dapat dilakukan secara maskimal sebelum badan jalan yang mengalami kerusakan parah diratakan terlebih dahulu. Maka dari itu, perlu ada langkah perbaikan sederhana untuk mempersiapkan pengaspalan.
“Tidak mungkin, kalau tidak rata, itu bisa langsung dilapis. Ini kemungkinan sulit secara teknis,” pungkasnya. (bus/*)