Insiden Pemukulan Kepala Puskesmas Robatal Timbulkan Trauma Bagi Nakes

insiden pemukulan kepala kepala puskesmas robatal sampang
Kantor Dinkes KB Sampang. (Foto: Alimuddin)

maduraindepth.com – Insiden pemukulan yang dialami salah satu Kepala Puskesmas di Sampang oleh oknum aktivis saat audiensi di Aula Mini Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) setempat, Selasa (11/7). Akibat insiden tersebut, tak sedikit tenaga kesehatan (Nakes) ketakutan dan enggan melakukan pengabdian ke masyarakat.

“Kami hanya menyayangkan kejadian tersebut, dokter di sampang sangat ketakutan dalam melaksanakan tugasnya,” kata Kepala Dinkes dan KB Sampang, dr Abdulloh Najih saat dikonfirmasi, Rabu (12/7).

Dia mengatakan, insiden pemukulan Kepala Puskesmas itu tidak hanya berdampak terhadap rasa takut yang dialami dokter di Sampang. Namun, juga berdampak dalam memberikan akses kemudahan bagi dokter dan nakes lainnya untuk mengabdi.

“Ini memberikan kesulitan untuk dokter untuk mengabdi di sampang, ini juga jadi kerugian besar bagi kabupaten sampang disaat kita menata dan memperbaiki kesehatan di Kota Bahari ini,” terangnya.

Sementara, Rokib, salah satu aktivis Aliansi Pemuda Reformasi asal Kecamatan Robatal mengaku, jika audiensi itu digelar karena ada polemik pelayanan kesehatan di Puskesmas Robatal. “Salah satu tuntutan saat audiensi itu adalah mendesak agar Kepala Puskesmas Robatal, Beny Irawan dikeluarkan dari jabatannya. Karena pelayanan yang kurang berpihak pada masyarakat,” ucapnya.

Dia mengaku, pihaknya memperjuangkan hak masyarakat Robatal dan Sampang secara umum, supaya mendapat pelayanan sebagaimana mestinya. “Jika dalam audensi kemarin kepala Dinkes dr Najih bersikap tegas dan mengakomodir tuntutan kami, maka hal semacam ini tidak akan terjadi,” tegasnya.

Baca juga:  Tiga Oknum Aktivis Pelaku Pemukulan Dokter di Sampang Diamankan Polisi

Menurut dia, insiden yang terjadi dalam proses audensi tidak boleh mengaburkan tuntutan masyarakat Robatal yang disampaikan Aliansi Pemuda Reformasi. “Pemukulan itu terjadi karena kepala dokter ini tidak mengakui kesalahannya, saat melayani masyarakat untuk berobat,” pungkasnya. (Alim/*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto