Imbas Larangan Mudik, Mahasiswa: Untuk Makan Kami Menunggu Kiriman dari Madura

Imbas Larangan Mudik Bagi Mahasiswa
Zakaria Nuriman Wanda, Mahasiswa. (Foto: RUK/MI)

maduraindepth.com – Kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik saat pandemi Covid-19 berimbas pada sejumlah mahasiswa asal Pamekasan, Madura. Mereka tidak bisa kembali ke kampung halaman dan terpaksa menetap di perantauan.

Seperti yang dirasakan oleh Zakaria Nuriman Wanda. Dia merupakan salah satu mahasiswa yang melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Jember.

banner auto

“Kami wajib mematuhi peraturan tersebut untuk tidak mudik,” ungkap mahasiswa asal Desa Kangenan, Pamekasan itu pada maduraindepth.com melalui sambungan seluler, Senin (27/4).

Zakaria mengaku memiliki keinginan untuk pulang kampung agar bisa berkumpul dengan keluarga. Namun niat mudik itu diurungkan lantaran terhalang kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik saat pandemi Covid-19.

Dia menaruh harapan besar kepada pemerintah agar serius memperhatikan nasib rakyat yang berada di perantauan, termasuk mahasiswa. Saat ini, kata Zakaria, para perantau dan mahasiswa terjebak di perantauan.

Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 para perantau dan mahasiswa harus bertahan hidup. Sementara bantuan dari pemerintah belum juga diterima.

“Kami belum mendapatkan bantuan apa-apa, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Jadi untuk makan di bulan puasa ini kami menunggu kiriman dari Madura,” ucapnya.

“Selebihnya, kami juga berharap pemerintah juga mampu memberikan bantuan bagi masyarakat yang merantau dan tidak bisa pulang ke kampungnya. Apalagi suasana bulan Ramadhan. Tentu bantuannya juga diharapkan dapat menyeluruh dan tepat sasaran,” tambahnya. (RUK/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto