maduraindepth.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI memberikan bantuan program kepada dua desa di Bangkalan. Kedua desa tersebut yakni Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang dan Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah.
Kabid Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan (PLK), DPMD Bangkalan, Ali Yusri menyampaikan, kedua desa itu sudah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama yang dilaksanakan pada, Kamis (18/5) sampai dengan Sabtu (20/5) lalu, di Novotel Jakarta Mangga Dua Square Jakarta Utara. Menurutnya ada tiga yang diusulkan oleh pihaknya, namun yang diterima hanya dua desa.
“Sebenarnya ada tiga desa, namun yang di Desa Alasraja, Kecamatan Blega, Bangkalan, belum memenuhi syarat, kemungkinan karena akses yang terlalu jauh dari jalan provinsi. Padahal di desa tersebut terkenal dengan bumi perkemahannya. Mudah-mudahan tahun depan bisa mendapatkan program tersebut,” tuturnya, Sabtu (27/5).
Dia menjelaskan tiga komponen dasar untuk membangun sebuah desa wisata. Pertama, memiliki potensi wisata. Kedua, minat dan kesiapan masyarakat terhadap pengembangan destinasi wisata setempat. Kemudian yang ketiga keunikan konsep desa wisata yang ada.
“Desa wisata menjadi salah satu atensi pemerintah dalam percepatan pembangunan di desa,” ujarnya.
Dia menyampaikan, pemerintah dalam hal ini Kemendes PDTT RI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah dibentuk telah berbagi proporsi dalam pembinaan dan pengawasan desa wisata. Menurutnya, desa wisata merupakan ujung tombak pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
Masing-masing desa yang mendapatkan program bantuan desa wisata mendapat Rp 400 juta dari Kemendes PDTT. Hal itu untuk pengembangan potensi wisata di desa tersebut.
“Untuk Desa Sukolilo Barat tetap dengan konsep wisata kulinernya dengan view Suramadu, sedangkan Desa Batangan dengan konsep kolam renang (waterpark),” ujarnya.
Yusri berharap, dari 2 Desa tersebut bisa menjadi pemicu munculnya desa wisata lainnya yang ada di Bangkalan dengan konsep yang lebih menarik lagi dan menonjolkan keunikan atau ciri khas desa masing-masing. “Saya harap ini bisa menjadi pemicu dari desa-desa yang lain, karena setiap desa pasti memiliki ciri khas berbeda-beda,” pungkasnya. (RM/MH)