maduraindepth.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang menggelar Pelatihan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, Senin (3/10). Peserta pelatihan merupakan petugas yang terdiri dari Kordinator Sensus Kecamatan (Koseka), Petugas Pemeriksaan Lapangan (PML), dan Petugas Pendataan Lapangan (PPL).
Pelatihan Regsosek itu terbagi dalam lima gelombang sejak digelar mulai 15 September – 14 Oktober 2022 serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan itu mengangkat tema mencatat untuk Membangun Negeri Satu Data.
Ketua panitia Pelatihan Pendataan Awal Regsosek 2022, Hasibudin menyampaikan, pelatihan Regsosek dibiayai melalui DIPA Kabupaten Sampang dengan sub kegiatan laporan pendataan awal registrasi sosial ekonomi. Dalam kegiatan ini, BPS menargetkan mendapat data akurat di daerahnya.
“Adapun jadwal pelatihan dilaksanakan dengan skema luar kota empat hari tiga malam dengan pemateri di hari kedua dan hari ketiga,” ucapnya.
Hasibuddin menyebutkan, pelatihan Regsosek dilaksanakan sebanyak lima gelombang di dua hotel, yakni Hotel Alana dan Hotel Area Sentra Kota Surabaya. Saat ini, pelatihan memasuki gelombang ketiga yang dilaksanakan sejak 2-5 Oktober.
“Di hotel Area Sentra ini terbagi dalam 16 peserta per kelas, dengan jumlah total peserta 148 petugas yang terdiri dari PPL dan PML,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemkab Pamekasan Dorong Masyarakat Digitalisasi Bisnis
Diterangkan, adapun asal petugas berasal dari Kecamatan Sreseh, Torjun dan Pangarengan. “Perlu juga kami sampaikan kepada para petugas selama mengikuti pelatihan di hotel ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tentang tata tertib dan mengikuti norma-norma kesopanan selama mengikuti pelatihan,” tutur Hasibuddin.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Sampang, Agus Puji Raharjo menyampaikan, dalam rangka pelatihan pendataan awal Regsosek, pihaknya akan melakukan pendataan kepada semua keluarga. Termasuk semua anggota rumah tangga dan semua penduduk Kabupaten Sampang. Khususnya di Kecamatan Pangarengan, Torjun dan Sreseh.
Menurut dia, dalam pelatihan ini pihaknya juga akan menjelaskan tentang cara melakukan pendataan kepada para petugas lapangan. “Sehingga acara ini sangat penting, sangking pentingnya biaya yang dikeluarkan juga sangat besar,” katanya.
Pihaknya tidak berharap setiap tahunnya BPS melakukan pendataan, pendataan kali ini harus berkualitas, harus valid dan harus akurat. “Harus by name by address, semua penduduk di data, sehingga nanti menjadi valid,” pungkasnya. (RIF/*)
