maduraindepth.com – Para petani di Desa/Kecamatan Galis, Pamekasan, sudah melakukan proses penanaman padi sejak pekan pertama Desember 2022. Berdasarkan pantauan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Galis, jumlah penanaman padi di wilayah tersebut sudah mencapai 85 persen.
Kepala BPP Kecamatan Galis, Bambang Hendri mengatakan, sebagian besar petani serentak melakukan penanaman padi di sejumlah area persawahan setempat. “Sampai hari ini 85 persen sudah hampir selesai,” ucapnya, Rabu (14/12).
Diterangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, luas area persawahan untuk tanaman padi di Kecamatan Galis mencapai 358 hektar. Diperkirakan, sebelum tutup tahun 2022, penanaman padi oleh petani sudah bisa mencapai 100 persen.
Bambang menyebut, intensitas curah hujan saat ini cukup baik untuk melakukan penanaman padi. Sehingga, banyak petani yang melakukan penanaman sejak awal Desember tahun ini. “Melihat dari cuaca, intensitas curah hujan sudah baik,” terangnya.
Dia menambahkan, petani lebih memilih konsep pertanian berkelanjutan atau sustainable. “Ketika habis tanam tembakau langsung ke padi,” tambahnya.
Sementara itu, Hamim, salah satu petani mengaku sudah menabur benih padi sejak pertengahan November 2022. Namun, sempat diserang hama tikus. Sehingga, kondisi itu memaksanya menabur benih kembali.
“Benih dimakan tikus, sehingga perlu melakukan penaburan benih kembali,” ucapnya kepada maduraindepth.com seusai menanam padi.
Hamim menyebut, pada penaburan benih kedua, dia melakukan upaya mengatasi serangan tikus. Salah satunya dengan mengelilingi plastik di area penaburan benih. Dengan demikian, tikus tidak bisa masuk dan memakan benih yang sudah ditabur.
Di lain sisi, pada saat penanaman, setiap petak sawah Hamim memperkerjakan tiga pekerja wanita dengan upah harian. “Untuk memperkerjakan saya membayar setengah harinya Rp 40 ribu,” tutupnya. (MID27/*)