Bahas Rencana KIHT, Pemkab Pamekasan berharap Angkat Nilai Tembakau

Kiht pamekasan
Foto bersama setelah melaksanakan forum group discussion bersama Bea Cukai wilayah Madura. (FOTO: Umarul Faruk/MI)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan membahas rencana pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (18/8).

Acara yang dipimpin bupati Pamekasan Baddrut Taman tersebut dikemas dengan forum group discussion bersama Bea Cukai wilayah Madura, Bea Cukai wilayah Jawa Timur, perusahaan rokok, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

banner auto

Bupati Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya menginginkan pembangunan KIHT tersebut segera terealisasi. Karena dengan adanya KIHT akan membantu petani tembakau dan pabrik rokok agar sama-sama tidak ada yang merasa dirugikan.

KIHT merupakan suatu kawasan khusus industri hasil tembakau dalam memproduksi rokok yang terdiri dari beberapa perusahaan rokok. Selain bisa meminimalisir rokok ilegal, keberadaan KIHT dapat menyerap tembakau petani dengan harga yang maksimal, bisa menyerap tenaga kerja dan beberapa manfaat lainnya untuk kesejahteraan petani tembakau dan pabrikan.

“Hari ini kita perlu banyak pendapat dari beberapa pihak, bagaimana wujud nyata KIHT ini secara operasional tidak terlalu lama,” ungkapnya.

Sejatinya, lanjut dia, pembangunan KIHT tersebut telah terencana pada tahun 2019. Namun setelah rencana akan dilaksanakan itu matang, ternyata ada pandemi Covid-19 yang membuyarkan banyak program strategis untuk kepentingan masyarakat. Sebab, beberapa anggaran harus dialihkan untuk penangann wabah tersebut.

Baca juga:  BREAKING NEWS: Hasil Rapid Test, 4 Anggota DPRD Bangkalan Positif Corona

“Kemitraan strategis dengan beberapa pihak, termasuk dengan pabrikan ini penting. Pembangunan KIHT ini saya harapkan bisa menjadi role model baru, betapa pun beberapa dinamika yang terjadi membuat teman-teman capek,” tandasnya.

Adanya target yang harus dicapai dalam program prioritas membuat OPD bekerja keras sesuai waku yang telah ditentukan. Termasuk pembangunan KITH tersebut, meskipun adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan realisasinya melambat.

“Dengan adanya KIHT saya berharap tembakau Pamekasan kita angkat derajatnya. Ya untuk semuanya, petani untung, pabrikan untung, dan bea cukai juga untung. Keuntungan pemerintah karena masyarakatnya tersenyum,” tandasnya.

Bupati yang masuk dalam bursa layak memimpin Jawa Timur ini meminta masukan dari sejumlah stake holder, termasuk bea cukai untuk memberikan arahan dalam pembangunan KIHT.

“Mudah-mudahan rencana yang kita kerjakan ini segera terwujud dan menjadi amal soleh kita,” tutup dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Achmad Sjaifuddin menegaskan, pihaknya berencana memulai pembangunan KIHT pada akhir tahun 2021. Mulai pemadatan lahan, pagar, drainase dan inftrastruktur dasar lainnya.

“Kami merencanakan ada 10 tempat pabrik rokoknya, termasuk juga mesin linting rokoknya. Sehingga target kami tahun 2022 rampung semua dan bisa beroperasi,” pungkasnya. (RUK/MH) (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto