Akibat Luapan Sungai Kamoning, Fasum di Sampang Terendam

Banjir Sampang
Genangan air akibat luapan air sungai Kamuning di Pasar Srimangunan Sampang, Jalan Sikatan, Kelurahan Gunung Sekar. (FOTO : Arief Tirtana/MI)

maduraindepth.com – Akibat luapan sungai Kamoning, sejumlah fasilitas umum (Fasum) di Kecamatan Kota Sampang kembali terendam, Senin (11/1).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Asroni mengatakan, dalam update ketiganya terkait luapan air sungai Kamoning terdapat sejumlah Fasum yang terendam banjir.

banner 728x90

“Dikarenakan air sungai Kamoning di wilayah Robatal dan Kedungdung mengalami peningkatan yang disebabkan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di wilayah Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Robatal selama kurang lebih empat jam pada pukul 12.00 WIB – 16.00 WIB tanggal 10 Januari kemarin,” katanya.

Mantan Asisten I Pemerintahan dan Kesra itu mengurai, sejumlah Fasum di Kecamatan Kota yang terendam adalah Terminal Sampang dan Pasar Dalpenang. Sementara Fasum lainnya adalah sekolahan yang diantaranya:

1. SMP N 6 Sampang
2. MK N 1 Sampang
3. SDN Dalpenang 1 Sampang
4. SDN Gunung Maddah 3 sampang
5. SLBN Sampang
6. SDN Kemoning 1 Sampang
7. SDN kemoning 2 Sampang

Untuk Pondok Pesantren (Ponpes):
1. KH Hasyim (jalan Melati)
2. At-taroqqi (Karongan)
3. Attanwir (jalan Pemuda)
4. Assirojiyah (jalan Pemuda)

Dijelaskannya, kondisi saat ini debit air sungai Kamoning di wilayah Kecamatan Kedungdung masih tinggi. Selain itu arus air banjir menuju hilir berjalan lambat, sehingga banjir akan surut secara perlahan.

“Untuk listrik, sampai saat ini pihak PLN belum lakukan pemadaman,” ucapnya.

Baca juga:  2.172 Nakes di Sampang Akan Divaksin, Ini Penjelasan Agus Mulyadi

Dikatakannya, sebagai upaya kesiap-siagaan, BPBD Sampang melakukan langkah-langkah dengan menyiapkan sarana dam prasarana (Sarpras) seperti pelampung, tali, perahu karet dan tabung oksigen serta ranmor roda empat untuk kebutuhan logistik dan evakuasi.

Selain itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk membuka Dapur umum. “Ada empat lokasi dapur umum, Pendopo Wakil Bupati, rumah warga di Desa Kamoning, rumah warga di Desa Tanggumung dan rumah warga Desa Pangilen,” tandasnya.

Lebih lanjut Kepala Pelaksana yang belum serah terima jabatan itu menjelaskan, pihaknya juga telah koordinasi dengan Dinas PUPR, UPT. SDA Provinsi (Jawa Timur) Jatim untuk menyiapkan pompa air sebagai operasional jika sewaktu-waktu air mulai tinggi.

“Aparat gabungan masih melakukan pemantauan ketinggian air di jalan raya dan rumah warga, hal itu dilakukan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk melakukan evakuasi warga,” pungkasnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *