Air Rob Genangi Fasum di Pulau Mandangin

Air rob pulau mandangin
Air rob menggenangi SMKN 3 Sampang dan sejumlah fasum di Pulau Mandangin, Selasa, 17 Mei 2022. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Air rob kembali menggenangi fasilitas umum (fasum) sekitar pesisir pantai sebelah barat Desa Pulau Mandangin, Sampang, Madura, Selasa (17/5). Warga melaporkan air mulai memasuki halaman Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Sampang sekitar pukul 09.00 WIB dengan ketinggian hampir lutut orang dewasa.

Warga setempat, Rojil mengatakan, peristiwa masuknya air rob ke sejumlah fasum sudah biasa. Warga Pulau Mandangin menyebut air rob tersebut merupakan air pasang. Air akan kembali surut diperkirakan dua jam setelah air pasang.

banner auto

“Paling dua jam surut, pas pasang sekitar jam 9 pagi surutnya sekitar jam 12 siang,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Rojil mengungkapkan, air rob tidak hanya masuk ke halaman sekolah. Tapi juga menggenangi jalan raya di sekitar SMKN 3 Sampang.

“Setiap tahun biasanya kalau Mei apalagi saat bulan purnama terjadi pasang air laut pastinya masuk ke darat hingga jalan raya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Sampang, Abdul Aziz melalui salah satu guru pengajar Nurul Yaqin menyampaikan, masuknya air laut ke halaman sekolah terjadi sejak tanggal 16 Mei 2022. Akibatnya proses proses belajar mengajar (PBM) diliburkan.

“Siswa tidak bisa melintasi jalan ke ruang kelas yang ada di dekat pantai,” tuturnya pada maduraindepth.com.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni mengimbau agar sekolah yang terletak di pesisir pantai lebih waspada. Pasalnya saat ini sedang musim air laut pasang.

Baca juga:  Warga Pulau Mandangin Terima Air Bersih, BPBD: Kami Gunakan Kapal Feri

“Tetap jalani aktivitas jika memungkinkan, tapi bagi nelayan dan kapal penumpang orang juga diperhatikan kapasitasnya karena air lagi tinggi-tingginya jadi tetap waspada,” tegasnya.

Menurutnya, fenomena tersebut biasa terjadi setiap bulan dimana air laut pasang dua kali sekali. Hal itu, lanjut Asroni, karena merupakan siklus kalender setiap tahunnya.

“Sudah hal biasa tapi tetap waspada, kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan terus mengupdate kondisi hingga saat ini,” tutupnya. (Alim/MH)

banner auto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *