Ada 137 Kasus DBD di Bangkalan, Dua Orang Meninggal

Dinkes Imbau Masyarakat Bersihkan Lingkungan Sekitar

Dbd bangkalan
Kasi P2M Dinkes Bangkalan, Maria, memaparkan kasus DBD. (FOTO: Romi/MiD)

maduraindepth.com – Data laporan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangkalan per November 2022 mencapai 137 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyebut, rata-rata yang terjangkit virus dengue itu adalah bayi dan balita.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bangkalan, Maria. Dia mengimbau masyarakat agar membersihkan lingkungan tempat tinggal supaya terhindar dari virus dengue akibat gigitan nyamuk aedes aegepti.

Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. Menurutnya, nyamuk aedes aegepti yang menyebabkan DBD itu hidupnya di tempat-tempat yang terdapat genangan air. Sehingga hal ini menjadi atensi bersama untuk pencegahannya.

“DBD ini kebanyakan (dialami) bayi dan balita yang terjangkit, karena nyamuk aedes aegypti tersebut mengigitnya pagi hingga sore hari. Pada jam segitu biasanya anak-anak bayi dan balita ini suka tidur, jadi kita harus waspadai,” tuturnya kepada maduraindepth.com, Selasa (20/12).

Maria meminta kepada masyarakat, apabila anak mengalami sakit panas lebih dari dua hari agar segera diperiksakan ke dokter. “Sesuai data laporan, tahun ini sudah ada dua pasien meninggal akibat DBD,” ucapnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengaku sudah sering menyosialisasikan terkait DBD ke desa-desa di Bangkalan. (RM/MH)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *