maduraindepth.com – Pembangunan tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Eks Rumah Sakit Umum Pamekasan jalan kesehatan mulai tercium aroma tak sedap. Pasalnya, muncul banyak calo yang mulai berkeliaran menawarkan kios dengan kisaran harga Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta per kios.
Aktivis lingkungan Pamekasan, Luthfiadi (25) menyayangkan munculnya calo tersebut. Bahkan, sekarang dia sudah mengantongi rekaman suara oknum saat lagi negosiasi dengan masyarakat yang mau menempati kios tersebut.
“Saya kantongi rekamannya, cuma ini nanti akan saya buka ketika pembangunan itu selesai, karena jika kita buka sekarang takutnya menjadi polemik dan perpecahan antarpedagang kaki lima khususnya Arek Lancor,” tegasnya. Kamis (28/11/2019).
Selain itu, pihaknya akan menyampaikan rekaman tersebut kepada Bupati dan Dinas yang menaungi. Sebab ditakutkan hal tersebut akan sama dengan polemik yang terjadi di Eks. PJKA jalan Trunojoyo.
“Saya akan sampaikan kepada Bupati Pamekasan, agar niatnya untuk membuat tempat yang layak bagi PKL tidak sia-sia, dan yang saya takutkan hal tersebut akan seperti di Eks. PJKA ada beberapa orang yang memiliki 3 sampai 4 kios,” ungkapnya. (RUK/MH)