maduraindepth.com – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam memberikan perhatian terhadap masyarakat terus dibuktikan secara nyata. Salah satunya, adalah perhatian terhadap keselamatan para nelayan dan para pekerja pelayaran di laut.
Sebagai bentuk inovasi, Pemkab Sumenep telah menciptakan aplikasi Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran (SiKapal). Hingga saat ini, inovasi tersebut terus dilakukan pengembangan. Hal itu, dilakukan untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap keselamatan para pekerja pelayaran.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan, pengembangan yang dilakukan saat ini yaitu berupa penambahan alat pendeteksi. Lebih jelasnya, alat tersebut adalah Automation Identification System (AIS).
Kata dia, alat AIS itu telah dipasangkan secara langsung di kapal atau perahu milik masyarakat. Untuk sementara, sudah terdapat sebanyak puluhan kapal dan perahu yang terpasang alat AIS. Sedangkan, perahu dan kapal tersebut, tersebar di belasan kecamatan pesisir yang ada di Kota Keris.
“Kami secara bertahap meningkatkan pelayanan SiKapal. Demi keselataman perahu atau kapal,” ungkap Bupati Fauzi, Kamis (19/9).
Menurutnya, inovasi SiKapal yang diciptakan oleh Pemkab Sumenep, tidak lain adalah untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat. Terutama, dalam mendapatkan informasi dan indentifikasi terhadap kapal atau perahu yang mengalami kecelakaan laut.
Dengan begitu, maka penanganan terhadap korban kecelakaan laut bisa lebih tanggap. Sehingga penanganan kedaruratan tersebut dapat meminimalisasi fatalitas yang dialami korban. Seperti diketahui, dalam penanganan kecelakaan laut, selalu terkendala indentifikasi lokasi peristiwa.
“Melalui SiKapal bisa secepatnya mendeteksi guna melakukan penanganan cepat,” katanya.
Saat ini, SiKapal yang sudah dilengkapi dengan alat AIS pada perahu dan kapal milik masyarakat, dapat terkoneksi secara langsung ke server Call Center 112. Maka dari itu, upaya untuk mendeteksi titik kordinat lokasi kejadian kecelakaan laut bisa makin akurat dan cepat.
“Kami tidak pernah menginginkan ada perahu atau kapal nelayan mengalami kecelakaan laut. Tetapi, tetap harus memberikan perlindungan untuk pertolongan secepatnya,” tegas Bupati Fauzi.
Disebutkan, bahwa bantuan alat AIS yang diberikan kepada masyarakat untuk dipasang di kapal atau perahu, berjumlah sebanyak 50 unit. Pengadaan alat tersebut, menggunakan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024.
Untuk sasarannya, tersebar di 12 kecamatan. Meliputi Kecamatan Sapeken, Raas, Nonggunong, Gayam dan Giligenting. Selanjutnya, alat AIS itu juga diberikan kepada nelayan di Kecamatan Pasongsongan, Arjasa, Kangayan, Dungkek, Bluto, Batang-batang dan Ambunten.
Sejauh ini, inovasi SiKapal yang digagas Pemkab Sumenep, sudah berhasil meraih beberapa penghargaan. Mulai dari penghargaan tingkat regional hingga penghargaan tingkat nasional. Seperti, penghargaan 45 Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023. Penghargaan ini, diterima oleh Pemkab Sumenep bersama dengan 23 pemkab lain se Indonesia. (bus/*)