maduraindepth.com – Hari Batik Nasional biasa diperingati pada 2 Oktober setiap tahunnya. Sebagai pegiat usaha batik, Padepokan Batik Canteng Koneng (Cako) terus melakukan upaya mengembangkan batik daerah dan menggaungkannya di kancah nasional hingga internasional.
Owner Padepokan Batik Canteng Koneng Sumenep, Didik Haryanto mengatakan, Cako tidak hanya fokus pada 2 Oktober untuk memperingati Hari Batik Nasional. Melainkan, di hari-hari biasanya, pihaknya juga terus merayakan dengan berupaya membesarkan dan menggaungkan batik nasional, khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Tanpa harus menunggu 2 Oktober sebagai peringatan Hari Batik Nasional. Kami selalu merayakannya dengan melakukan pembinaan-pembinaan,” ujarnya, Senin (2/10).
Dia menjelaskan, pembinaan yang dilakukan fokus pada pemula, seperti masyarakat umum, pelajar dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, sampai SMA. Bahkan, pembinaan juga dilakukan bagi warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Sumenep.
Tidak hanya di Kota Keris, Cako juga melakukan pembinaan bagi warga binaan Lapas Banyuwangi. Baru-baru ini, kata dia, Canteng Koneng ke wilayah Mataram, juga dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri batik.
“Selanjutnya, kami juga akan melakukan pembinaan di Lapas Malang. Intinya, kami terus berupaya melakukan upaya-upaya tersebut. Demi membesarkan batik nasional,” papar pria yang akrab disapa Didik itu.
Menurut dia, pihaknya lebih sering menyasar warga binaan untuk dijadikan target pembinaan, semata-mata karena ingin memberikan motivasi berwirausaha. Sehingga, setelah keluar dari Rutan atau Lapas, para penghuni hotel prodeo itu sudah bisa memiliki kemampuan atau bidang keahlian, yaitu membatik. Sehingga bisa mandiri.
“Banyak produk batik Canteng Koneng yang sudah dikenakan oleh tokoh-tokoh nasional. Salah satunya, dikenakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada beberapa kegiatan kenegaraan,” pungkasnya. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI
