Disperta Sampang Larang Sapi Terpapar PMK Disembelih dan Diperjual Belikan

Sapi PMK
Sapi Madura milik warga Sampang. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan akhir-akhir ini menggegerkan masyarakat. Dampak yang disebabkan seperti sepinya pembeli daging di pasar hingga ketakutan masyarakat mengkonsumsi daging sapi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kabupaten Sampang, Suyono menjelaskan, wabah PMK ini memang disebabkan oleh virus. Tetapi penularannya tidak sampai pada manusia, hanya pada hewan saja.

“Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi gejalanya, sedangkan untuk penularannya hanya pada sapi saja tidak sampai pada manusia,” ujarnya, Selasa (21/6).

Suyono memaparkan, sapi yang terpapar wabah PMK dilarang disembelih dan diperjual belikan di pasar. Hal itu untuk mengantisipasi anggapan salah dari masyarakat soal daging sapi.

“Sekali lagi wabah PMK tidak menular pada manusia, sehingga daging sapi aman untuk dikonsumsi,” tegasnya.

Kata Suyono, sejauh ini petugas terus melakukan survei dan pengecekan ke setiap kecamatan di Kabupaten Sampang. Dari data yang dihimpun telah dilaporkan ada sekitar 217 ribu ekor sapi yang tersebar di Kota Bahari.

“Saat pemeriksaan pada 20 juni 2022, petugas mendeteksi sapi yang terpapar gejala PMK sebanyak 2.775 ekor dan yang sakit ada 2.067,” ungkapnya.

Dari jumlah tersebut, sapi yang sudah diterapi oleh petugas sebanyak 688 ekor. Meski demikian, Suyono menghimbau kepada peternak sapi agar tetap hati-hati dan waspada. Pasalnya tingkat kematian dari wabah PMK itu memang rendah, namun angka penyebarannya cukup tinggi. Sehingga perlu antisipasi guna menghindari penyakit tersebut.

Baca juga:  Enam Tersangka Diringkus Polda, di Antaranya Dikenal Sebagai Habib

“Wabah PMK ini menularnya secara tiba-tiba, sehingga kurang persiapan dan mengalami keterbatasan obat saat penanganan di lapangan,” ucap Suyono.

Pihaknya terus mengedukasi masyarakat untuk tetap diupayakan memanfaatkan obat-obatan tradisional. Seperti kunyit jika ketahuan sapinya mengalami luka di bagian mulut dan kuku.

“Segera lapor ke posko jika menemukan sapi yang luka pada bagian mulut dan kuku, bagi peternak sapi tetap jaga kebersihan kandang agar terhindar dari wabah PMK,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *