265 Orang Kembali ke Ajaran Aswaja, Bupati Sampang Ajak Mantan Pengikut Syiah Berbaur

Mantan pengikut syiah sampang dipulangkan
Ratusan mantan pengikut syiah saat tiba di Pendopo Trunojoyo Sampang. (Foto: Alimuddin/MID)

maduraindepth.com – Sebanyak 265 mantan dari 62 Kepala Keluarga (KK) mantan pengikut syiah asal Sampang, Madura, tiba di Pendopo Trunojoyo, Kamis (4/5). Mereka dijemput dari Rusunawa Jemundo Sidoarjo menggunakan lima bus dan dikawal ketat oleh pihak kepolisian serta TNI.

Penjemputan ratusan penyintas syiah asal Kota Bahari ini merupakan tahap ke 2. Para pengungsi selanjutnya dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Blu’uran Kecamatan Omben, dan Desa Karanggayam, Kecamatan Karang Penang, Sampang.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Rumadi Ahmad mengatakan, pemulangan ini menjadi kabar membahagiakan. Karena setelah melalui proses panjang, akhirnya para penyintas syiah bisa kembali ke kampung halamannya. Terlebuh setelah 12 tahun mengungsi akibat konflik agama.

“Setelah melalui proses konsolidasi, koordinasi berbagai pihak akhirnya bisa terwujud memulangkan ratusan mantan pengikut syiah, mulai tahap satu dan dua ini dengan aman,” ungkapnya.

Menurut dia, pada hakikatnya pemerintah tidak tinggal diam terkait persoalan masa lalu yang sepenuhnya belum tuntas ini. Sebab itu, pemerintah hadir ingin menuntaskan pengungsi syiah, agar bisa kembali ke kampung halaman dengan rasa aman.

“Proses ini terjadi karena ada kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, toko agama, alim ulama, kiyai, dan masyarakat bersama pemerintah pusat untuk terus Berjuang memulangkan,” katanya.

Baca juga:  Doa Bersama untuk Kedamaian Negeri, Kapolres: NKRI Harus Kita Jaga

Pihaknya berharap berharap peristiwa dia 2011 itu menjadi pelajaran penting untuk ke depannya. “Kita bisa bayangkan konflik di Sampang ini harus membutuhkan 12 tahun agar bisa aman lagi. Maka harmonisasi harus tetap dijaga agar kejadian kelam ini tidak terulang lagi,” ucapnya.

Sementara, kata dia, Presiden selalu menyampaikan agar warga negara itu harus mendapatkan haknya. Seperti rasa aman dan nyaman.

“Konflik agama harus secepat mungkin diselesaikan, dan Alhamdulillah soal pengungsi syiah di Sampang ini bisa selesai dengan baik,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Bupati Sampang, Slamet Junaidi mengaku, para penyintas penganut syiah telah dibaiat dan kembali pada ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) atau sunni yang dilakukan tokoh ulama.

“Tindakan membantu warga mantan penganut Syiah berdasarkan konsep memanusiakan manusia, sehingga mereka dapat beraktivitas dan berbaur dengan masyarakat lain tanpa ada rasa takut,” terangnya.

Orang nomor satu di Sampang ini mengajak para warga penyintas aliran syiah yang telah kembali pada ajaran Aswaja ini dapat beradaptasi, serta menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

“Kami harap kepala Desa, tokoh masyarakat, dan petugas saling menjaga, menciptakan suasana sosial nyaman, damai, serta harmonis antar sesama untuk kelangsungan hidup bersama,” harapnya. (Alim/*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto