25 November Bakal Diperingati Sebagai Hari Keris Nusantara

Hari Keris Nasional 25 November
Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat berada di lokasi pameran keris 2022 di depan Labang Mesem Keraton Sumenep, Jumat (14/10). (Foto: Arif Cool Break/MI)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep membuat Nota Kesepatakan Bersama (MoU) dengan organisasi perkerisan Senapati Nusantara dalam rangka mendukung penyusunan peraturan daerah (Perda) keris. Penandatanganan MoU dilakukan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dengan Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto, di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Jumat (14/10).

Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Hasto Kristiyanto mengapresiasi Pemkab Sumenep dalam rangka menjaga dan merawat keris sebagai warisan leluhur. “Keris menjadi salah satu identitas kultural bangsa Indonesia, budaya tosan aji diangkat dan dikembangkan menjadikan Sumenep sebagai kabupaten yang pantas menyandang gelar Kabupaten Keris Nusantara,” jelasnya.

banner auto

Selain itu, rencananya setiap 25 November akan ditetapkan sebagai hari keris Nasional. Hasto mengaku, pihaknya telah melakukan kajian matang secara akademis mengenai penetapan hari peringatan itu. Dalam mendukung rencana tersebut, dia juga mengaku telah melakukan pendekatan kepada Sekretaris Negara dan Pendidikan secara akademis.

“Dengan proses itu, dalam waktu dekat dapat diterima oleh pemerintah pusat,” papar Hasto yang juga menjabat Sekretaris Jendral PDIP itu.

Menurut dia, usulan penetapan hari keris Nusantara itu telah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Terlebih, saat ini Kabupaten Sumenep merupakan pengekspor keris terbesar ke sejumlah Negara. Seperti Amerika, Brunei dan beberapa Negara lainnya.

“Baik dari segi falsafah, pendidikan budi pekerti, manfaat di dalam membangun jati siro bangsa. Nah, dengan inilah menunjukan produktif dalam membangun ekonomi rakyat,” ujarnya.

Baca juga:  Ilegal, 2 TKI Asal Pamekasan Dipulangkan

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, pihaknya ingin membuat Perda tentang keris. Keinginan itu sebagai wujud nyata mengembangkan Kabupaten Sumenep yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kota Keris pada 2014 lalu.

“Pemkab Sumenep telah melakukan banyak ikhtiar dalam melestarikan keris. Sehingga perlu Perda keris dalam mengembangkannya agar terhindar dari kepunahan,” ucapnya pada sela-sela Pembukaan Pameran Keris 2022, di depan Labang Mesem Keraton Sumenep.

Terlebih, lanjut dia, UNESCO telah mengakui bahwa Kabupaten Sumenep merupakan daerah yang memiliki empu atau pengrajin keris terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 650 pengrajin. Oleh karena itu, perlu payung hukum dalam upaya melestarikan sekaligus mengembangkan keris.

“Kami mengharapkan Perda keris semakin membangun kesadaran kolektif masyarakat, bahwa benda-benda warisan masa lalu khususnya keris memiliki nilai sejarah luar biasa, yang harus dilestarikan sampai kapanpun,” tuturnya.

“Kami minta masukan dan dukungan supaya Perda keris maksimal, seperti pengembangan ekosistem perkerisan mulai pendidikan, seni, sains metalurgi, seni kriya, dan pelaku UMKM keris,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto