banner 728x90

Wali Kelas Kritik Menu MBG di Sampang Porsi Seadanya: Anak-anak Butuh Gizi Seimbang

Menu MBG Sampang
Menu yang disajikan dapur MBG tampak seadanya saja. (Foto: Purnawihadi/MID)

maduraindepth.com – Program andalan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG), kembali memicu perbincangan hangat di Kabupaten Sampang. Kali ini, giliran menu yang disajikan di salah satu sekolah di Kelurahan Polagan menjadi sorotan tajam publik.

Seorang wali kelas mengunggah potret jatah makan siswa di status WhatsApp. Foto tersebut memperlihatkan nasi dengan lauk ayam, tempe kecil, sayur sawi putih, buah anggur, bahkan ada porsi yang tanpa ayam sama sekali.

Kondisi itu menuai kritik keras karena dianggap jauh dari standar makanan bergizi.

“Kalau begini, bagaimana mungkin program ini bisa efektif menekan stunting? Anak-anak butuh gizi seimbang, bukan sekadar nasi dan lauk seadanya,” kata sang wali kelas yang enggan disebut identitasnya, Jumat (12/9/2025).

Tak berhenti di situ, awak media mencoba menelusuri kebenaran ke dapur MBG di Jalan Makboel, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang. Namun, respons pihak pengelola justru terkesan menghindar.

Rahmat, penanggung jawab dapur, langsung memutus sambungan telepon saat mengetahui yang menghubungi adalah jurnalis.

Klarifikasi kemudian dialihkan ke Faruq, pengawas dapur. Awalnya ia tegas membantah menu tersebut berasal dari dapurnya dan bahkan menantang untuk menunjukkan bukti.

Namun setelah didesak, Faruq akhirnya tak bisa mengelak. Ia mengakui bahwa menu itu memang benar disajikan sehari sebelumnya.

“Iya benar, itu menu kemarin. Tapi tetap sesuai takaran gizi kok. Ada nasi sebagai karbohidrat, ayam protein, dan sayur pelengkap,” katanya mencoba menepis kritik.

Baca juga:  Bupati Sumenep: Bantuan Becak Listrik dari Presiden Prabowo Wujud Kepedulian terhadap Pekerja Rentan

Meski ada pembelaan, publik masih diliputi tanda tanya besar. Transparansi pengelola MBG dipertanyakan, terlebih dengan sikap yang terkesan menutup-nutupi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi mengenai standar gizi yang digunakan sebagai acuan.

Masyarakat pun berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memastikan bahwa program MBG benar-benar tepat sasaran. Tujuan mulia untuk menekan angka stunting hanya bisa tercapai bila siswa menerima asupan gizi yang layak, bukan menu seadanya. (Poer/MH)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *