maduraindepth.com – Pemandian Sumber Belerang di perbatasan wilayah Kabupaten Sumenep-Pamekasan cukup populer di kalangan masyarakat. Kini, tempat tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Secara geografis, Pemandian Sumber Belerang masuk wilayah Kabupaten Sumenep. Tepatnya di Dusun Panggulan, Desa Kaduara Timur, Kecamatan Pragaan.
Sebelum diberi nama Pemandian Sumber Belerang, masyararakat sekitar biasanya menyebut tempat ini dengan istilah Somber Beceng. Artinya, sumber air yang bau. Aroma kurang sedap itu disebabkan sumber air yang memiliki kandungan belerang.
Lokasi wisata alam ini cukup mudah diketahui. Terletak di sisi Barat gapura perbatasan wilayah Sumenep-Pamekasan. Tepat di pinggir jalan raya.
Sebelum jadi objek wisata, kondisi pemandian kurang terawat. Belum dikelola. Namun dari dahulu biasa dikunjungi masyarakat lokal. Bukan untuk berwisata. Melainkan untuk menyembuhkan gatal-gatal. Sumber air di kolam pemandian tersebut dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Lingkungan sekitar pemandian cukup asri. Kolam pemandian dikelilingi tanaman yang tertata. Rindang pepohonan menambah kesejukan ketika berada di wisata alam ini. Ada juga beberapa fasilitas yang disediakan, salah satunya gazebo bagi pengunjung.
Pengelola wisata Pemandian Sumber Belerang, Dofir menjelaskan, banyak upaya perubahan yang sudah dilakukan bersama rekan-rekannya. “Awalnya tempat ini tidak terawat, hanya pemandian biasa yang banyak dipercaya orang berkhasiat menyembuhkan penyakit gatal,” ucapnya kepada maduraindepth.com, Senin (26/12).
Karena tidak terawat, pihaknya kemudian berinsiatif mempercantik pemandian tersebut. Seperti yang terlihat saat ini. Diterangkan, setiap hari Pemandian Sumber Belerang tidak pernah sepi pengunjung. Terlebih di akhir pekan.
Buang Celana Dalam Jadi Syarat Tertentu
Menurut Dofir, ada hal unik jika mandi di tempat ini. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, pengunjung disarankan membuang celana dalam setelah mandi di Somber Beceng. Tidak ada alasan pasti mengenai ketentuan itu.
Namun, masyarakat percaya, dengan membuang celana dalam itu, maka penyakit kulit yang diderita juga akan ikut terbawa di dalamnya.
“Ada syarat yang perlu dilakukan, yaitu membuang celana dalam ke bambu-bambu yang telah disediakan,” tuturnya sembari menunjuk ke tempat pembuangan khusus celana dalam itu.
Salah satu pengunjung, Alvin, warga asal Pamekasan mengaku tertarik dengan nuansa sekitar kolam pemandian. “Nuansa alam yang asri dan khasiat jika memandi di sini, membuat saya dan keluarga memanfaatkan liburan di sini,” ucapnya singkat. (MID27/*)