maduraindepth.com – Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur langka. Kelangkaan tersebut berdampak pada aktivitas mencari ikan di laut.
Akibatnya, hasil tangkapan ikan di Kabupaten Sampang menurun. Tak ayal jika hal ini juga mempengaruhi roda perekonomian nelayan.
Seperti yang dialami nelayan asal Pulau Mandangin, Muis. Menurutnya, semenjak Kabupaten Sampang mengalami kelangkaan solar, hasil tangkapan ikan lebih kecil dari hari biasanya.
“Dengan kondisi ini, pemakaian solar untuk mencari ikan lebih berkurang dan berpengaruh kepada hasil tangkapan, yang pastinya lebih sedikit,” ujarnya, Senin (18/11/2019).
Dijelaskan, untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu besar pihaknya setiap hari membutuhkan 75 sampai 100 liter solar. Sedangkan untuk perahu kecil dibutuhkan sebanyak 20 sampai 25 liter.
Namun, lanjut Muis, saat ini pihaknya mengaku kesulitan mendapatkan solar. “Untuk saat ini jumlah solar yang diperlukan jauh dari kebutuhan, apalagi ketika membeli solar harus mengantri panjang,” keluhnya.
Akibatnya, karena kelangkaan solar tersebut dia memilih tidak melaut dan menambatkan tiga perahu yang dimilikinya. Jika dipaksakan, lanjut dia, maka akan mengalami kerugian karena hasil tangkapan ikan berkurang.
“Sudah satu pekan lebih ketiga perahu saya tidak beroperasi, karena rugi juga jika dipaksakan melaut karena hasil ikan berkurang,” ungkap pria yang juga menjadi perwakilan nelayan di Pulau Mandangin itu.
Dalam kondisi seperti ini, dia hanya bisa menaruh harapan kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi kelangkaan tersebut. Sebab hanya pihak pemerintah yang bisa menstabilkan BBM jenis solar kembali seperti semula.
“Semoga secepatnya Pemerintah bisa menormalkan kembali BBM agar kami bisa maksimal dalam beraktivitas,” pungkasnya. (MH/AW)