maduraindepth.com – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Sampang sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan. Tercatat dari bulan Januari sampai September terdapat 49,28 persen kasus. Sementara dari Januari sampai November terdapat 44,9 persen.
Hal itu diungkap oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Hanian Maria Faruq. Ia mengkonfirmasi, dari jumlah kasus tersebut tidak ada satu pun penderita DBD yang meninggal dunia.
Menurutnya, angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi tren penurunan kasus DBD di Kabupaten Sampang sepanjang tahun 2020, dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah kasus DBD tahun kemarin bisa dikatakan aman, ada penurunan secara drastis serta tidak sampai masuk daftar Kejadian Luar Biasa (KLB),” jelas Hanian ditemui di ruang kerjanya, Selasa (5/1).
Ia menjelaskan, angka penurunan itu disebabkan karena adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan semakin tinggi. Apalagi surat edaran dari pemerintah pusat dan daerah bersama untuk mencegah terjadinya penyakit DBD tersebut diikuti secara baik oleh masyarakat.
“Berangkat dari pengalaman sebelumnya masyarakat bisa belajar untuk menjaga kesehatan, semula tidak tahu, cuek, sekarang mulai sadar menjaga lingkungan itu penting,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa dengan tingkat penurunan itu, Dinkes Sampang bersama UPTD dan Puskesmas setiap tahunnya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan.
“Karena bulan Januari sampai Februari perkiraan memasuki musim hujan, pastinya banyak sarang nyamuk, maka masyarakat harus tetap jaga menjaga kebersihan lingkungan,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi (Kasi) P2PM, Samsul Hidayat. Menurutnya jumlah masyarakat di Sampang yang meninggal akibat menderita DBD tidak ada. Hanya saja persentasenya tetap mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“21 Puskesmas untuk data DBD di tahun 2020 dari bulan Januari sampai November mengalami penurunan dibandingkan sampai bulan September,” tandas Samsul.
Diakui Samsul, memang ada sejumlah daerah di Kota Bahari yang tercatat sebagai daerah endemis kasus DBD. Baginya, hal ini menjadi tugas penting agar pihaknya bisa mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Iya melalui prosedur yang ada, kami melakukan antisipasi bersama masyarakat bebas dari penyakit DBD. Apalagi sekarang musim hujan, diupayakan lebih ekstra dalam menangani terjadinya kasus ini,” tutupnya. (mi-4/MH)