Satu ODP yang Meninggal di Sampang Karena Infeksi Paru, Ini Riwayatnya

ODP Meninggal Sampang
Jenazah ODP saat dikeluarkan dari RSUD Moh. Zyn Sampang untuk dimakamkan. (Foto: RIF/MI)

maduraindepth.com – Pada Sabtu 2 Mei 2020 di Kabupaten Sampang terdapat satu kasus kematian, yakni seorang orang dalam pantauan (ODP). ODP Covid-19 yang meninggal di ruang isolasi berinisial SY (65) warga jalan Imam Ghazali, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang.

Informasi yang dihimpun maduraindepth.com, sebelum meninggal SY merasa tidak enak badan dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Zyn Kabupaten Sampang. Dia menderita diabetes atau kencing manis.

“Berdasarkan keterangan istrinya, sebelumnya almarhum sakit sesak nafas karena faktor usia dan kencing manis kering, kebetulan tadi ngedrop sehingga dilarikan ke rumah sakit,” terang ketua RT, Slamet pada maduraindepth.com, Sabtu (2/5) malam.

Jenazah SY dikebumikan di Jalan Garuda, Kelurahan Gunung Sekar. Dia dimakamkan oleh petugas Satgas Covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Almarhum sudah dimakamkan di pemakaman jalan garuda,” ujar Slamet.

Terpisah, Camat Sampang, Yudhi Adidarta Karma mengatakan, almarhum dimakamkan dengan menggunakan APD karena hasil test swab masih belum keluar. Sementara hasil rapid test menunjukkan positif virus Corona.

“Hasil rapid belum tentu membuktikan bahwa pasien positif Covid-19, harus nunggu test swab dulu, namun pasien sudah lama mengalami infeksi paru karena faktor usia,” katanya.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas pencegahan Covid -19 Kabupaten Sampang, Djuwardi menyebutkan, almarhum termasuk ODP Covid-19. Dia juga memiliki riwayat penyakit infeksi paru-paru.

Baca juga:  Bupati Slamet Junaidi: Ada Investor Mau Masuk Sampang

“Pasien sempat dirawat di Rumah Sakit Sampang karena menderita penyakit paru, setelah itu sorenya dirujuk ke ruang isolasi namun tak lama dari itu, sekitar pukul 16.30 WIB meninggal dunia,” jelasnya.

Diungkapkannya, berdasarkan hasil traking, selama ini pasien tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota yang merupakan Daerah Zona Merah. “Untuk memastikan apakah pasien memang positif Covid-19, maka kita harus menunggu hasil tes swab dari Surabaya,” ucapnya.

Djuwardi menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, dan tidak menghubungkan kematian almarhum dengan mewabahnya Covid-19. “Yang jelas, pasien meninggal akibat infeksi paru,” tegasnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto