maduraindepth.com – Di tengah banjir yang merendam kota Sampang, Senin (11/1), perempuan paruh baya terlihat masih berjualan di atas trotoar jalan dekat pasar Srimangunan. Meski air hampir menggenangi tempat jualannya, perempuan berusia 65 tahun ini seolah tak peduli dan setia menunggu pembeli.
“Buah kedondong dan pepaya murah dan manis,” ucap perempuan yang dipanggil Ibu Tofik ini ke setiap orang yang melintas di hadapannya.
Ibu 5 orang anak ini terlihat memegang ember hitam berisi buah kedondong dan pepaya. Ia masih setia menunggu pembeli datang dan membeli seluruh buah-buahan miliknya.
“Biasanya saya berjualan di pinggir jalan, tapi karena tergenang air akhirnya pindah ke atas trotoar,” katanya.
Perempuan asal desa Panggung, Kecamatan Sampang ini menuturkan, dirinya berangkat pagi jam 05.30 ketika air masih setinggi mata kaki orang dewasa. Ia naik angkot ke pasar Srimangunan Sampang bersama dengan para pedagang yang lain.
“Ya mau gimana lagi, ini buat makan sama keluarga. Kalau gak gini gak makan,” tuturnya.
Meski dijual dengan harga murah, namun dagangannya tidak selaris seperti hari biasanya. Walaupun demikian, Ibu Tofik tetap bersyukur masih bisa meraup rezeki di tengah bencana banjir yang kerap terjadi di kota Bahari.
“Alhamdulillah, meski banjir jualan masih laku,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Ia berharap banjir segera surut dan masyarakat bisa datang berbelanja ke pasar membeli dagangannya.
“Biasanya buah-buahan ini habis semua, namun sekarang masih tersisa separuh. Ini akan saya bawa pulang untuk dijual kembali besok,” tutupnya. (Alim/AW).