Ratusan Warga Sampang Unjuk Rasa ke Kantor BRI, Dua Demonstran Sempat Diamankan Polisi

massa demo di kantor KC BRI Sampang
Ratusan warga padati halaman depan kantor Bank BRI Sampang. (Foto : Alimuddin/MID).

Maduraindepth.com – Ratusan warga Desa Gunung Rancak, KecamatanRobatalgeruduk kantor cabang (KC) BRI Sampang. Kedatangan warga ini adalah buntut dari perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) thun anggaran 2020 di desa mereka. Masa aksi menuntut agar pihak bank selaku penyalur, ikut bertanggungjawab adanya dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan, dalam penyaluran BLT-DD.

Diketahui, kasus tersebut diduga merugikan negara dalam perkara dugaan adanya tindak pidana korupsi penyimpangan dalam penyaluran BLT-DD di Desa Gunung Rancak sebesar Rp 260 juta lebih.

banner 728x90

Pantauan di lapangan, ratusan demonstran mendesak dan meminta agar pihak BRI memberikan bukti berupa SPJ, terkait penyaluran BLT-DD serta menandatangani surat bermaterai, dengan tujuan agar BRI ikut bertanggung jawab mengenai kasus tersebut.

Selain itu, masa aksi yang didominasi ibu-ibu itu juga meminta data-data penerima bantuan tersebut. Jika tidak ada tanggapan dari BRI, massa berjanji akan masuk ke dalam kantor atau menunggu hingga pihak Bank memberikan data.

Setelah menunggu beberapa menit, pihak BRI menemui massa dan melakukan negosiasi. Namun saat melakukan negosiasi ternyata massa tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

“Karena pihak Bank BRI tidak mau memberikan data, kami kecewa dan akan tetap bersikukuh bertahan di sini hingga bisa mendapat tanggung jawab,” tegas Agus, salah satu Korlap aksi.

Baca juga:  Tak Puas Hasil Pilpres, Massa Bakar Mapolsek Tambelangan

Setelah menunggu lama dan berpanas-panasan, akhirnya massa melakukan blokade jalan sebagai bentuk kekecewaan demonstran terhadap pihak BRI yang dinilai bertele-tele. Bahkan, pada saat itu aksi diwarnai kericuhan setelah massa mendesak masuk dan akan menyegel kantor Bank BRI. Akibatnya, dua massa diamankan polisi.

Menanggapi dua peserta aksi yang diamankan itu, Kapolres Sampang AKBP Siswantoro menyampaikan bahwa salah satu massa yang diamankan diduga menyalahi aturan sehingga dilakukan pengamanan.

”Sengaja oleh petugas diamankan, karena tindakannya mengakibatkan memunculkan provokator-provokator lain. Terpaksa kami amankan untuk kondusifitas aksi,” pungkasnya. (Alim/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *